BAB I
PENDAHULUAN
I.I LATAR BELAKANG
Fisiologi (Ilmu Faal) adalah salah satu dari cabang-cabang
biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan. Dimana ilmu ini membahas fungsi
normal tubuh dengan berbagai gejala yang ada pada sistem hidup, serta
pengaturan atas segala fungsi dalam sistem tersebut. Salah satu sistemnya yaitu sistem sirkulasi darah.
Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya. Asal katanya dari bahasa Yunani haima artinya darah.
Terdiri dari dua komponen:
1. Korpuskuler adalah unsur padat darah yaitu sel-sel darah Eritrosit, Lekosit, Trombosit.
2. Plasma Darah adalah cairan darah.
1. Korpuskuler adalah unsur padat darah yaitu sel-sel darah Eritrosit, Lekosit, Trombosit.
2. Plasma Darah adalah cairan darah.
I.II
TUJUAN PENULISAN
Selain untuk memenuhi dan melengkapi
salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Ternak, pembuatan makalah ini juga mempunyai
tujuan yaitu:
Memberikan gambaran tentang pengertian darah,fungsi darah
dan komponen darah(sel darah merah,sel darah putih,keping darah dan plasma
darah).
I.III RUANG LINGKUP
Ruang lingkup makalah ini adalah tentang pengenalan fisiologi
ternak dalam darah dan komponennya serta fungsi masing-masing bagian dari system tersebut.
I.IV
METODE PENULISAN
Metode pembahasan yang digunakan oleh
penulis dalam menyusun makalah ini adalah study literature yaitu perbandingan
dari beberapa sumber buku dan internet.
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1 PENGERTIAN DARAH DAN KOMPONENNYA
Darah adalah cairan yang
terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri.
Darah adalah suatu jaringan
tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang berwarna merah,di dalam tubuh
terdapat darah kira-kira 4-5 liter.
Kandungan yang terdapat dalam
darah:
·
Air :91%
·
Protein :3 %
( albunin,globulin dan fibrinogen)
·
Mineral : 0,9 %
(natrium klorida,natrium karbonat,garam fosfat,magnesium,kalsium dan zat besi)
·
Bahan organik: 0,1 % ( glukosa,lemak,asam
urat,kreatin,kolesterol dan asam amino
Fungsi
darah:
1. Sebagai alat transport :
-
O2 dari paru-paru diangkut keseluruh tubuh
-
CO2 diangkut dari seluruh tubuh ke paru-paru
- Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh
jaringan yang membutuhkan.
- zat sampah hasil metabolisme dari seluruh tubuh ke
alat pengleluaran.
- Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin (kelenjar
buntu) ke bagian tubuh tertentu
2. Mengatur keseimbangan asam dan
basa
3. Sebagai pertahanan tubuh dari
infeksi kuman
4. Untuk mengatur stabilitas suhu
tubuh
II. 2 KOMPONEN DARAH
1. Sel-sel darah (bagian padat)
a. Eritrosit (sel darah merah)
Tidak berinti, mengandung Hb (protein yang mengandung
senyawa hemin dan Fe yang mempunyai daya ikat terhadap O2 dan CO2),
bentuk bikonkav, dibuat dalam sumsum merah tulang pipih sedang pada bayi
dibentuk dalam hati. Dalam 1 mm3 terkandung 5 juta eritrosit
(laki-laki) dan 4 juta eritrosit (wanita).
Setelah
tua sel darah merah akan dirombak oleh hati dan dijadikan zat warna empedu (bilirubin).
b. Leukosit (leukosit)
Mempunyai inti, setiap 1 mm3 mengandung
6000 – 9000 sel darah putih, bergerak bebas secara ameboid, berfungsi melawan
kuman secara fagositosis, dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium disumsum
tulang untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk agranulosit.
Leukosit,
meliputi :
-
Granulosit : merpakan sel darah putih yang bergranula :
Neutrofil : granula merah kebiruan, bersifat
fagosit.
Basofil : granula biru, fagosit.
Eosinofil : granula merah, fagosit.
-
Agranulosit : merupakan sel darah putih yang
sitoplasmanya tidak bergranula :
Monosit : inti besar, bersifat fagosit,
dapat bergerak cepat.
Limphosit : inti sebuah, untuk imunitas,
tidak dapat bergerak.
c. Trombosit (sel darah pembeku)
Tidak berinti dan mudah pecah, bentu tidak teratur,
berperan dalam pembekuan darah, keadaan normal 1 mm3 mengandung
200.000 – 300.000 butir trombosit.
Mekanisme
pembekuan darah :
mengeluarkan
a.
Trombosit pecah tromboplastin/ faktor antihemofili trombokinase.
b.
Protombin thrombin Ca++ dan Vit.K
c.
Fibrinogen fibrin
Untuk
keperluan tertentu, misal dalam proses pengambilan darah dari donor, maka
pembekuan darah dapat dihindarkan dengan jalan :
- Mendinginkan darah mendekati titik
bekunya. Tujuannya untuk menhalangi pembentukan trombin.
-
Memberi garam natrium oksalat atau natrium sitrat. Tujuan mengendapkan ion Ca,
sehingga pengubahan protrombin menjadi trombin terhambat.
-
Pemberian heparin atau dikumarol yang merupakan zat antikoagulan (anti
pembekuan darah). Zat ini digunakan untuk mencegah pembekuan darah dalam
transfusi darah dan pada saat operasi.
-
Mencegah persentuhan dengan permukaan yang kasar, misal menggunakan alat
pengambil darah yang sangat tajam dan permukaan alat yang licin dan halus.
2. Plasma darah (cairan darah)
a. Protein, meliputi :
-
fibrinogen : untuk pembekuan darah
-
albumin : menjaga tekanan osmotik darah
-
globulin : membentuk zat kebal / zat antibodi
Berdasarkan
kerjanya zat anti dibedakan :
-
prepsipitin : kerjanya menggumpalkan darah
-
lisin : memecah antigen
-
antitoksin : menetralkan racun
b. Sari-sari makanan, meliputi :
-
glukosa
-
asam amino
-
asam lemak
-
gliserin
c. Garam mineral, meliputi :
-
kation : Na+, K++, Ca++, Mg++
-
anion : Cl-, HCO3-, PO4-
d. Zat hasil produksi sel, meliputi
:
-
hormon
-
enzim
-
antibodi
e. Zat hasil sisa metabolisme,
meliputi :
-
urea
-
asam ureat
f. Gas-gas pelepasan, meliputi :
-
O2
-
CO2
-
N2
II.3 ALAT PEREDARAN DARAH
Alat
Peredaran Darah
Alat peredaran darah terdiri atas jantung (cor) dan
pembuluh (vasa darah).
1. Jantung (cor)
Merupakan alat pemompa darah. Jantung terdiri dari otot
jantung (miokardium), selaput jantung (perikardium) dan selaput
yang membatasi ruangan jantung (endokardium).
Otot jantung mendapatkan zat makanan dan O2
dari arah melalui arteri koroner. Peristiwa penyumbatan arteri koroner
disebut koronariasis.
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2
ventrikel.
- Atrium (serambi)
Merupakan ruangan tempat masuknya
darah dari pembuluh balik (vena). Atrium kanan (dekter) dan atrium kiri
(sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus antara atrium
kanan danatrium kiri terdapat lubang disebut foramen ovale.
- Ventrikel (bilik)
Ventrikel mempunyai otot lebih tebal
dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena
berfungsi memompakan darah keluar jantung. Antara ventrikel kanan dan ventrikel
kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.
Saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri
yang kaya O2 dipompakan menuju aorta. Sedangkan darah dari ventrikel
kanan yang kaya CO2 dipompakan melalui arteri paru-paru (arteri
pulmonalis). Bila ventrikel mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima
darah vari vena cava superior, dan vena cava inferior yang kaya CO2
masuk ke dalam atrium kanan. Sedangkan darah dari pembuluh balik paru-paru
(vena pulmonalis) yang kaya O2 masuk ke atrium kiri.
Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka tekanan
jantung menjadi maksimum disebut sistole. Keadaan jantung yang relaksasi
(mengendur) maksimum, maka tekanan ruang jantung menjadi minimum disebut diastole.
Jantung manusia berdenyut kira-kira 70 – 80 kali
setiap menit, sehingga dalam sehari 100.000 kali. Pada bayi yang baru lahir
berdenyut 130 setiap menit. Umur 20 tahun 72 / menit dan 45 tahun 75 /
menit.
jantung-manusia
Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan,
bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada
manusia dan hewan adalah sama.
2. Pembuluh darah
- Pembuluh nadi (arteri) :
pembuluh darah yang membawa darah dari jantung.
- Pembuluh vena (balik) :
pembuluh darah yang membawa darah ke jantung.
Perbedaan antara arteri dan vena.
Gangguan pada sistem sirkulasi
1. Hemofili : darah sukar
membeku akibat faktor keturunan (genetis).
2. Anemia : penyakit kurang
darah, akibat kandungan Hb rendah, kurangnya eritrosit atau menurunnya volume
darah dari normal.
3. Polistemia : kelebihan
eritrosit akibat meningkatnya viskositas (kekentalan) darah.
4. Leukimia : kanker darah,
akibat bertambahnya leukosit yang tidak terkendali.
5. Leukopenia : menurunnya
jumlah leukosit karena infeksi kuman tifus sehingga eritrosit dapat menurun
hingga 3000 per mm3.
6. Thalasemia : rendahnya
daya ikat eritrosit terhadap O2 karena kegagalan pembentukan
haemoglobin (eritrosit pecah). Penyakit ini genetis.
7. Sklerosis : pengerasan pembuluh
nadi akibnat endapan senyawa lemak atau zat kapur.
Aterosklerosis, bila endapannya lemak.
Arteriosklerosis, bila endapannya zat kapur.
8. Trombus & embolus :
penyakit jantung yang disebabkan oleh penggumpalan di dalam arteri koroner.
9. Koronarialis : penyempitan
arteri koroner pada jantung.
10. Varises : pelebaran
pembuluh vena dan umumnya di bentis, sedang yang di anus disebut ameien (hemoroit).
11. Hipertensi : tekanan
darah tinggi.
12. Hipotensi : tekanan darah
rendah.
13. Eritroblastosis fetalis :
penyakit kuning bayi, karena kerusakan darah bayi yang baru lahir akibat
kemasukan aglutinin dari luar.
14. Blue baby : bayi warna
biru waktu lahir akibat kelainan jantung (foramen ovale tidak menutup).
Sistem Peredaran Darah pada Hewan
1. Sistem Peredaran Darah pada Avertebrata
Avertebrata merupakan hewan yang
tidak bertulang belakang. Ada hewan yang belum memiliki peredaran darah, ada
yang berupa peredaran darah terbuka, dan ada yang berupa peredaran darah
tertutup.
a. Sistem peredaran darah tidak melalui peredaran
darah
Hewan bersel
satu (Protozoa) tidak memiliki sistem peredaran darah. Gas yang dibutuhkan dan
zat makanan yang akan diserap dilakukan secara difusi, karena tubuh hanya
terdiri atas satu sel sehingga seluruh aktivitas metabolismenya dilakukan oleh
sel itu sendiri. Banyak hewan jenis ini yang
menggunakan organel selnya untuk metabolisme, seperti Paramaecium menggunakan
vakuola kontraktil untuk mengedarkan zat makanan cair, dan menggunakan vakuola
makanan untuk mengedarkan zat makanan padat.
Ada hewan yang menggunakan rongga
sebagai saluran pencernaan sekaligus saluran peredaran yang dinamakan rongga
gastrovaskuler.
Contoh Hydra dan Planaria.
b. Sistem peredaran darah terbuka
Dinamakan
sistem peredaran darah terbuka karena darah ataupun homolimfa dialirkan tidak
melalui pembuluh, tetapi langsung dialirkan ke dalam rongga tubuh. Sistem ini
dijumpai pada hampir semua jenis Mollusca dan Arthropoda.
1) Sistem peredaran darah
Mollusca
Alat peredaran
darah siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana.
Jantungnya terdiri atas atrium dan ventrikel yang terletak di dalam rongga
perikardial. Jika jantung berdenyut, darah akan terpompa ke luar menuju rongga
perikardial atau sinus terus menuju ke jaringan tubuh.
Di dalam jaringan, darah akan
membebaskan zat makanan dan menyerap zat-zat sisa. Selanjutnya darah akan
menuju ke rongga perikardial terus ke jantung melalui ostium.
2) Sistem peredaran darah pada
Arthropoda
Alat peredaran
darah serangga terdiri atas jantung dan arteri. Jantung disebut jantung
pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut hemolimfa.
Arah aliran hemolimfa adalah:
Bila jantung pembuluh berdenyut -->hemolimfa
terpompa mengalir melalui arteri --> masuk rongga
tubuh -->masuk
jaringan-jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh-pembuluh kapiler --> dari
jaringan-jaringan tubuh akan kembali masuk ke jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa untuk mengedarkan zat-zat makanan
kepada sel-sel. Hemolimfa tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak mengikat
oksigen. Dengan demikian darah Arthropoda hanya mengedarkan sari makanan.
Oksigen dan karbondioksida diedarkan melalui sistem trakea yang memungkinkan
oksigen dari lingkungan dapat mencapai jaringan.
Struktur Alat Peredaran Darah Pada
Manusia
Sistem peredaran darah pada
manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh
darah dan darah itu sendiri.
1. Jantung
Jantung mempunyai empat ruang
yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan
terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung
terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar :
a. lamina panistalis di sebelah luar
b. lamina viseralis yang menempel
pada dinding jantung
Jantung memiliki katup
atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang terdapat di antara serambi dan bilik
jantung yang berfungsi mencegah aliran dari bilik keserambi selama sistol dan
katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) yang berfungsi mencegah aliran
balik dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke bilik selama diastole.
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah
terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena pada bagian kapiler dan venula endotheliumnya.
Arteri dan vena
terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena.
Dinding arteri dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang
terdiri dari endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan
serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah
dengan serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler.
Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu
lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal.
Perbedaan struktur masing-masing
pembuluh darah berhubungan dengan perbedaan fungsional masing-masing pembuluh
darah tersebut.
B. Sistem Transportasi/Peredaran Darah pada Manusia
Transportasi
ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan
pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat
transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar
dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh
darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe
(getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
Pada
hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat
transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah
jantung dan pembuluh darah.
1. Darah
Bagian-bagian
darah:
Ø Sel-sel darah (bagian yg
padat)
Ø Eritrosit (sel darah merah)
Ø Leukosit (sel darah putih)
Ø Trombosit (keping darah)
Plasma Darah
(bagian yg cair)
Ø Serum
Ø Fibrinogen
III.4 FUNGSI
DARAH
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.
Mengedarkan
sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2.
Mengangkut sisa
oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan
plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan
melalui ginjal
3.
Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh
kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4.
Mengangkut
oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5.
Membunuh kuman
yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6.
Menutup luka
yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7.
Menjaga
kestabilan suhu tubuh.
III.5 GANGGUAN
PADA DARAH
1. Hemofili
: darah sukar membeku akibat faktor keturunan (genetis).
2. Anemia
: penyakit kurang darah, akibat kandungan Hb rendah, kurangnya
eritrosit atau menurunnya volume darah dari normal.
3. Polistemia
: kelebihan eritrosit akibat meningkatnya viskositas (kekentalan) darah.
4. Leukimia
: kanker darah, akibat bertambahnya leukosit yang tidak terkendali.
5. Leukopenia
: menurunnya jumlah leukosit karena infeksi kuman tifus sehingga eritrosit
dapat menurun hingga 3000 per mm3.
BAB
III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Hematologi
adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan
penyakitnya. Asal katanya dari bahasa Yunani haima artinya darah.
Darah adalah cairan yang
terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri.
Darah adalah suatu jaringan
tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang berwarna merah,di dalam tubuh
terdapat darah kira-kira 4-5 liter.
III.2 SARAN
Penulis
mengharapkan kritikan yang dapat membangun untuk makalah selanjutnya, dan
selama proses pembuatan makalah ini penulis kurang memahami metode penulisan
makalah secara umum
makasi bg yud
BalasHapussebaiknya dicantumkan daftar pustakanya
BalasHapus