MODUL PRAKTIKUM MATA
KULIAH
ILMU DAN TEKNOLOGI
PRODUKSI TERNAK PERAH (PTK 243)
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ferdinal Rahim, M.Sc
Prof. Dr. Ir. Ellyza Nurdin, MS
Dr. Ir. Elly Roza, MS
Dr. Ir. Arif, MS
Teknisi :
Ramdanus Surya Parma, S.Pt
Asisten :
Yudha Endra Pratama
Yudha Endra Pratama
LABOTARORIUM
TERNAK PERAH
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
ANDALAS
PADANG
2014
BAB I
MEMBERSIHKAN DAN
MEMANDIKAN TERNAK SAPI PERAH
Pendahuluan
Salah satu paktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan usaha beternak Sapi
perah yaitu paktor kebersihan, terutama kebersihan lingkungan baik itu
kebersihan kandang maupun kebersihan ternak itu sendiri. Lingkungan yang tidak
bersih dan kotor dapat mengganggu aktivitas ternak dan juga dapat menimbulkan
bibit penyakit terutama pada saat pemerahan susu pada Sapi perah. oleh sebab itu membersihkan atau
memandikan Sapi Perah sangat perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya
suatu penyakit yang dapat menurunkan produktivitas ternak dalam praktikum ini
kebersihan dilakukan dengan cara membersihkan kandang dan memandikan sapi perah
dengan menggunakan Air dengan tujuan untuk mengurangi datangnya bakteri yang menyebabkan parasit
serta mengurangi amoniak, lantai kandang juga dibersihkan agar ketika memerah
susu berada dalam keadaan steril.
Tujuan
1) Agar mahasiswa dapat mengetahui cara
melakukan perawatan Sapi Perah baik membersihkan maupun memandikan
2) Agar mahasiswa dapat mengetahui tujuan
dari memandikan atau membersihkan Sapi Perah serta mengetahui dampak yang akan
terjadi bilamana kegiatan tersebut tidak dilakukan
Manfaat
1) Mahasiswa bisa
mengetahui secara praktis tentang bagaimana cara menejemen sapi betina
dewasa
2) Diharapkan
kepada mahasiswa, setelah melakukan praktikum ini agar bisa menerapkan
dimasyarakat guna memberi solusi yang ada dimasyarakat, mahasiswa juga bisa
menemukan serta memahami cara menangani kendala-kendala yang ada pada
peternakan
Materi Praktikum
1. Alat-alat Praktikum di Lapangan
Adapun alat-alat yang digunakan
dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
·
Skop
·
Gerobak
·
Selang
·
Sikat
·
Sapu lidi
·
Kamera
2. Bahan praktikum
Adapun bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah sebagai berikut
·
Ternak Perah (sapi/kambing)
Metode praktikum
Adapun metode yang digunakan dalam
praktikumk ini adalah:
·
Menyiapkan alat untuk membersihkan kandang dan memandikan
sapi perah
·
Membersihkan kotoran yang ada dikandang menggunakan air,
sapu, sekop hingga bersih
·
Memandikan sapi perah dengan air sambil menyikat bagian luar
tubuh sapi hingga bersih.
Hasil
Bukti berupa gambar (foto) praktikan
telah membersihkan kandang dan memandikan sapi.
Pembahasan
a.
Apa
tujuan dari membersihkan kandang (lantai, tempat pakan, tempat minum) dan
memandikan sapi perah ? berdasarkan
literatur !
b.
Tinjauan
Pustaka : Sanitasi dan Hygiene Peternakan (berdasarkan
literatur !)
BAB II
PENGENALAN BANGSA DAN
BAGIAN – BAGIAN TUBUH SAPI PERAH
Pendahuluan
Ternak perah
merupakan ternak yang menghasilkan susu melebihi kebutuhan konsumsi susu
anak-anak sapi. Produksi susu tersebut dapat dipertahankan sampai waktu
tertentu atau selama masa hidupnya walaupun anak-anaknya sudah disapih atau
sudah tidak disusui lagi. Dengan demikian susu yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan oleh manusia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi susu antara lain kemampuan genetik sapi,
struktur anatomi, struktur fisiologis sapi, makanan dan lingkungan. Kualitas
air susu tergantung dari faktor bangsa, jenis, umur, pakan dan
interval laktasi.
Tujuan :
·
Mengetahui anatomi dan bagian – bagian tubuh sapi.
·
Mengetahui faktor instrinsik dan ekstrinsik yang berpengaruh
terhadap ternak.
·
Dapat melakukan penilaian (judging) pada ternak sapi perah.
·
Mengetahui perbedaan anatomi sapi dara dan sapi laktasi.
Materi dan Metode
Metode yang digunakan adalah mengamati sapi secara
keseluruhan dan melakukan penilaian secara subjektif meliputi general
appearance, dairy character, body capacity dan mammary system.
Hasil dan Pembahasan
Pengamatan menggunakan semacam kartu skor yang disebut ”The Dairy Cow
Unified Score Card”.
Kartu skor tersebut dibagi menjadi 4 bagian utama yaitu:
·
Penampilan umum (30 nilai)
·
Sifat sapi perah (20 nilai)
·
Kapasitas badan (20 nilai)
·
Sistem mammae (30 nilai) (Blakely dan
Bade, 1995).
Penilaian (judging) pada ternak sapi perah dilakukan melalui empat tahapan
yaitu :
·
Pandangan samping yaitu untuk menilai
keadaan lutut, kekompakan bentuk tubuh, keadaan pinggul dan kaki.
·
Pandangan belakang untuk menilai
kelebaran pantat, kedalaman otot, kelebaran dan kepenuhan bokong dan keserasian
berdiri pada tumpuan pada kaki-kakinya.
·
Pandangan depan untuk menilai bentuk
dan ciri kepalanya, kebulatan bagian rusuk, kedalaman dada dan keadaan
pertulangan serta keserasian kaki depan.
·
Perabaan. Penilaian ini untuk
menentukan tingkat dan kualitas akhir melalui perabaan yang dirasakan melalui
ketitisan, kerapatan dan kelunakan kulit serta perlemakannya (bagian rusuk,
transversus processus pada tulang belakang, pangkal ekor, bidang bahu (Santosa,
2007).
Klasifikasi penilaian tipe bangsa yaitu : sangat bagus (85 - 90), agak
bagus (80 - 84), bagus (75 - 79), sedang (65 - 74), buruk (<65), klasifikasi
ini dapat bervariasi menurut bangsa (Blakely dan Bade, 1995). Sapi termasuk kategori exellent
dengan nilai lebih dari 90, good plus dengan nilai 85 – 90, good
dengan nilai 75 – 85 dan poor jika nilainya dibawah 75 (Bligh dan
Johnson, 1973).
Note :
“Akan dilaksanakan Pretest untuk bagian –
bagian anatomi tubuh ternak ini harap dibaca dan dipahami sebelum melaksanakan
prkatikum”
BAB
III
CARA PEMERAHAN DAN PENGUKURAN
PERIODE SUSU
TIAP TIAP KUARTIR AMBING DEPAN DAN
BELAKANG
Pendahuluan
Produksi susu sapi perah sangat
tinggi dan cara pemerahan hurus hati hati dan pelan pelan agar tidak mencederai
ambing sapi tersebut karena ambing sapi sangat sensitip terhadap
rangsangan,sebelum melakukan pemerahan harus disiapkan terlebih dahulu alat
alat yang akan digunakan dan kandang dan sapi harus di mandikan terlebih dahulu
agar bersih karena air susu sangat sensitive terhadap debu atau kotoran lainnya
sehingga lingkungan sekitar harus di sterilkan terlebih dahulu,
Cara cara pemerahan terus berkembang karena diliat potensi sapi perah untuk
menghasilkan susu semakin tinggi sehingga harus ada alat yang mebantu dalam
pemerahan seperti; Langkah-Saver susu transportasi , pemerahan pipa, vakum ember pemerahan akan terus
berkembang karena sapi perah terus dikembangkan untuk memproduksi air susu yang
melimpah agar peternak tidak kewalahan untuk memerah air susu yang
dihasilkan.dianjurkan utuk memberikan pakan yang berupa konsentrat pada sebelum
pemerahan agar dapat membantu proses pemerahan dan susu yang dihasilkan banyak.
Tujuan
·
Untuk mengetahui cara pemeran dan hal hal yang hurus
dikerjakan sebelum pemerahan dilakukan
·
Untuk mengetahui cara pemerahan yang baik menggunakan tangan
·
Untum mengetahui jumlah produksi susu per kuartir Mengetahui
jumlah perbandingan antara ambing belakang dan ambing depan
Manfaat
·
Sebagai penunjang dalam pemelajaran
·
Untuk mencakupi persyaratan dalam kuliah biologi laktasi
·
Sebagai pembelajaran awal dan agar dap dikembangkan
Materi Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan
dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
·
Saringan
·
Literan Susu
·
Botol 350 ml
·
Ember
·
Kamera
Bahan praktikum
Adapun
bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut
·
Sapi perah
Metode Praktikum
Adapun metode yang digunakan dalam
praktikumk ini adalah ;
·
Mempersiapkan alat alat dan bahan yang akan digunakan
·
Memerah ambing susu sapi perkuartir dengan cara manual
kemudian mencatat jumlah produksi susu per kuartir
·
Memasukkan susu kedalam botol sebagai sampel laboratorium Memberikan
lebel atau tanda pada botol sampel
Hasil
Tabel Produksi Susu Sapi Perkuartir
Pada Sapi Perah
No
|
Nama Sapi
|
Tanggal Melahirkan
|
Produksi
susu perkuartir (liter)
|
Total
Prod. susu
|
Total prod. Susu (%)
|
Umur (Tahun)
|
Laktasi
|
||||||||
Depan
|
Belakang
|
Periode
|
Masa
|
||||||||||||
Kanan
|
kiri
|
Jml
|
Prod. susu(%)
|
Kanan
|
kiri
|
Jml
|
Prod. Susu(%)
|
||||||||
1
|
|||||||||||||||
2
|
|||||||||||||||
3
|
Tinjauan Pustaka :
·
Air susu
·
Macam – macam teknik pemerahan
·
Tujuan pemerahan
·
Produksi sapi perah perlaktasi
Pembahasan :
·
Bahas Tabel hasil.
·
Faktor yang mempengaruhi produksi susu.
·
Teknik pemerahan.
·
Perbedaan cara pemerahan tradisional, semi modern dan
modern.
REFERENSI YANG JELAS !!!
BAB IV
PENGAMATAN
DAN IDENTIFIKASI AMBING SAPI PERAH YANG BAIK DAN TIDAK BAIK
Pendahuluan
Ambing adalah bagian tubuh yang paling penting dalam
sapi perah karena ambing merupakan tempet produksi susu dan alat
pengeluarannya,sehingga keberadaan ambing pada sapi perah sangat perlu
dipelihara dan dijaga dengan baik agar dapat berfungsi dengan baik dan dapat
menghasilkan susu yang banyak,pertumbuhan atau perkembangan ambing,terdapat
banyak factor factor yang dapat mempenngaruhi jenis dan kualitas ambing
diantaranya ,bangsa,pakan periode laktasi masa laktasi hal ini dapat
mempengaruhi perkembangan ambing.
Anatomi ambing dilakukan dengan melakukan pengamatan
bagian-bagian ambing awetan sapi dara dan sapi laktasi. Hasil pengamatan
antara sapi dara dan sapi laktasi terlihat bahwa ukuran ambing sapi dara baik
panjang ambing, jarak antar puting baik depan kanan, depan kiri, belakang kanan,
dan belakang kiri lebih kecil dibandingkan dengan sapi laktasi.
Tujuan
·
Agar Praktikan mengetahui bentuk ambing sapi perah yang baik
dan tidak
·
Praktikan dapat mengamati perbedaan antara ambing yang satu
dan yang lain
·
Praktikan dapat belajar menyeleksi ambinng yang baik.
Manfaat
·
Mahasiswa dapat mengetahui dan meraba ternak yang terkena
mastitis
·
Mahasiswa dapat membedakan mana ambing yang baik dan ambig
yang benarpenunjang nilai mata kuliah biologi laktasi.
Materi
1.alat
praktikum
·
Alat tulis
·
Lembar kerja dan gambar
·
Kamera
2.Bahan
praktikum
·
Sapi Perah
Metode
·
Metode yang digunakan adalah mengamati ambing sapi laktasi,
meliputi jaringan penggantung ambing, bagian ambing yang terdiri atas tinggi
puting, jarak puting, panjang puting, lingkar puting serta jarak antar
puting depan dan belakang.
Hasil
Gambar/foto
ambing yang diamati
Table
pengamatan dan identifikasi kelainan/kerusakan/abnormalitas ambing sapi
No.
|
Kode/Nama
Sapi
|
Ambing
yang diamati
|
|||
Ambing
Depan
|
Ambing
Belakang
|
||||
Ambing
Kanan*
|
Ambing
Kiri*
|
Ambing
Kanan*
|
Ambing
Kiri*
|
||
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
*Baik *Tidak
Baik *Diduga Mastitis *Positif Mastitis *Tidak Tahu
Tinjuan Pustaka
·
Ambing dan fungsinya !
Pembahasan
·
Bahas
Tabel hasil dan pengamatan di lapangan bandingkan dengan literature !
BAB V
PENENTUAN
UMUR DAN PERIODE LAKTASI PADA SAPI PERAH
Pendahuluan
Bedasarkan tahap pemunculannya, gigi seri ternak
ruminansia dapat dikelompokkan menjadi gigi seri susu (deciduo incosors = DI)
dan gigi seri permanen (incisors = I). Gigi seri susu muncul lebih awal
daripada gigi seri permanen dan digantikan oleh gigi seri permanen. Permuculan
gigi seri susu, pergantian gigi seri susu menjadi gigi seri permanen, dan
keterasahan gigi seri permanen terjadi pada kisaran umur tertentu.
.
Oleh
karena itu penentuan umur sapi sangat perlu dipraktikan kepada Agar
mahasisiwa dapat menentuan umur seekor ternak dengan melihat perubahan
pada gigi ternak tersebut sehingga dapat digunakan sebagai pedoman
penentuan umur ternak ruminansia.
Tujuan
·
Untuk mengetahui cara penentuan umur dengan melihat atau
pemeriksaan gigi seri
·
Untuk melihat korelasi antara umur sapi dan periode
laktasinya.
·
Untuk menerapkan pelajar yang sudah didapat dikuliah
·
Untuk mengetahui periode laktasi sapi PFH
Manfaat
·
Sebagai pengetahuan awal dalam pengenalan laktasi
·
Sebagai pengalaman dalam beternak
Materi Praktikum
Alat-alat
Praktikum
·
Kamera
·
Tali
Bahan praktikum
·
Gigi Sapi Perah
Metode praktikum
·
Membersihkan kandang dan memandikan sapi sekaligus membuang
kotorannya ke lapangan
·
Mengelus elus badan ternak tersebut agar ternak tenang
kemudian perlahan pegang tali yang terikat dihidungnya,lalu pelan pelan
masukkan tangan kedalam mulut sapi
Hasil
Tabel hasil pengamatan
No
|
Sapi
|
Umur
|
Kelahiran
|
Periode laktasi
|
Masa laktasi
|
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
Tinjauan
Pustaka
·
Penafsiran penentuan umur dengan
pergantian gigi.
·
Masa Laktasi
·
Pergantian gigi pada ternak ruminansia
·
Anatomi gigi ternak sapi perah
Pembahasan
Ø
Bahas
tabel hasil pengamatan.
Ø
Periode
laktasi sapi dan kambing perah.
Ø
Pengaruh
umur dengan periode laktasi.
Ø
Faktor
yang mempengaruhi periode laktasi.
BAB VI
PEMERIKSAAN KEADAAN SUSU
Pendahuluan
Susu adalah
salah satu dari hasil ternak selain daging dan telur. Susu merupakan bahan
pangan yang tersusun oleh zat-zat makanan dengan proporsi seimbang. Susu
dipandang sebagai bahan mentah yang mengandung sumber zat-zat makanan
penting. Penyusun utamanya adalah air, protein, lemak, mineral dan
vitamin.
Kualitas atau mutu susu merupakan bagian penting dalam
produksi dan perdagangan susu. Derajat mutu susu hanya dapat dipertahankan
selama waktu tertentu, yang selanjutnya akan mengalami penurunan dan berakhir
dengan kerusakan susu.
Tujuan
:
•
Utk melindungi
masyarakat terutama dari penularan penyakit via susu (zoonosis).
•
Agar Mahasiswa
mengetahui cara pengujian kualitas susu.
•
Utk melindungi
konsumen dr pemalsuan .
•
Utk
penggolongan kualitas susu (milk grading).
•
Utk melindungi
peternak dr kerugian akibat penurunan nilai kualitas susu yg diproduksi .
Materi dan Metoda
A. Uji
Kebersihan dan Penyaringan
·
Siapkan ± 1
liter susu
·
Homogenkan
susu tersebutdengan cara membolak – balikkan gelas piala kurang lebih 3x.
·
Saring sampel
susu dengan menggunakan kertas saring, bentuk kerucut dengan bagian halus
diatas dan masukkan ke saringan.
·
Cek pada
kertas saring apabila tidak ada kotoran maka susu bersih, apabila ada bulu maka
susu kotor, apabila ada feses maka susu termasuk kotor sekali.
B.
Uji Warna
·
Warna susu
yang normal adalah putih susu.
·
Warna biruberarti
bercampur dengan air.
·
Warna kuning
berarti mengandung karoten.
·
Warna merah
berarti mengandung darah.
C.
Uji Bau
·
Susu normal
baunya spesifik susu.
·
Bau busuk
berarti terkena mastitis.
·
Bau masam
berarti susu telah membusuk.
·
Bau silase,
bau lobak, dll berarti susu tercemar pakan ternak.
D.
Uji Rasa
·
Rasa susu yang
normal agak manis.
·
Rasa asam
berarti terdapat kuman asam susu.
·
Rasa pahit
berarti terdapat kuman pembentuk.
·
Rasa lobak
berarti terdapat kuman dipepton
·
Rasa sabun
berarti terdapat kuman laktis.
E.
Uji Masak
1. Masukkan
10 ml susu kedalam tabung reaksi.
2. Kemudian
panaskan hingga mendidih.
3. Bila
terdapat butir – butir susu maka bernilai positif.
4. Hal
ini desebabkan :
Ø Derajat
keasaman tinggi
Ø Susu
mulai pecah
Ø Mengandung
colostrums
F.
Uji Derajat
Keasaman
1. Masukkan
susu sebanyak 10 ml kedalam tabung Erlenmeyer.
2. Tambahkan
2 – 3 tetes PP kedalam tabung Erlenmeyer.
3. Titrasi
dengan menggunakan NaOH 0,25 N kedalam salah satu tabung Erlenmeyer, (satu lagi
untuk contoh warna), hingga terbentuk warna merah muda hingga tidak berubah
lagi.
Derajat keasaman adalah banyaknya volume
NaOH 0,25 N yang terpakai dikalikan 10,
derajat keasaman susu yang baik adalah 6 – 8. Pemeriksaan pH
Alat
dan
bahan
:Cara praktis yang sering digunakan ialah pH
meter elektronis, beker gelas, kertas saring. air
susu, larutan Buffer, Aquadest
pH meter
elektronis
1.
Hidupkan
ON/OFF
2.
Sebelumnya dibersihkan katoda indikator dengan aquades sehingga netral (pada pH tertera 7)
3.
Kemudian
bersihkan dengan tissue
4.
Siapkan
air susu pada beker gelas
5.
Celupkan
katoda indikator tetapi sebelumnya hares pada posisi nol, sehingga kita akan menclapatkan nilai pH yang
sebenarnya dari air susu.
G. Uji
Alkohol
1. Masukkan
5 ml susu kedalam tabung reaksi, kemudian tambahkan 5 ml alcohol 70%.
2. Homogenkan
secara berlahan, dapat pula dilakukan uji ganda (tamnbahkan kembali alcohol
kesalah satu tabung).
3. Bila
terdapat butir – butir susu berarti alcohol positif.
4. Susu
yang positif disebabkan oleh :
Ø Susu
mulai masam
Ø Adanya
colostrums
Ø Permulaan
adanya mastitis
Hasil
Tabel hasil Uji Keadaan Susu
NO.
|
PARAMETER
|
HASIL
|
1.
|
Uji Kebersihan dan Penyaringan
|
|
2.
|
Uji Warna
|
|
3.
|
Uji Rasa
|
|
4.
|
Uji Bau
|
|
5.
|
Uji Derajat Keasaman
|
|
6.
|
Uji alcohol
|
|
7.
|
Uji Masak
|
Pembahasan
Bahas Tabel Hasil Pengamatan dan bandingkan dengan
literature yang ada !
Tinjauan Pustaka
·
Defenisi Susu
·
Sifat –sifat fisik Susu
·
Penyimpanan Susu
SUMBER DAN LITERATURE
YANG JELAS !!!
BAB
VII
PEMERIKSAAN
SUSUNAN SUSU
Pendahuluan
Protein
hewani merupakan zat makanan yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tubuh dan
kesehatan manusia. Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, salah satu bahan pangan
asal ternak yang dapat digunakan adalah susu. Susu merupakan bahan makanan yang
istimewa bagi manusia karena kelezatan dan komposisinya yang ideal selain itu
susu mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh, semua zat makanan yang
terkandung didalam susu mudah dicerna dan dimanfaatkan oleh tubuh (Ressang dan
Nasution, 1982).
Susu murni adalah susu yang
diperoleh dari hasil pemerahan dan belum mendapat perlakuan, dan susu murni
yang belum mengalami proses pemanasan disebut susu segar (Dirkeswan, 1983).
Secara kimiawi susu normal mempunyai susunan sebagai berikut: air (87,20%),
lemak (3,70%), protein (3,50%), laktosa (4,90%), dan mineral (0,07%)
(Sumudhita, 1989).
Susu merupakan media cair yang
mempunyai komposisi sangat lengkap, sehingga tidak dapat bertahan lama dalam
waktu lama bila disimpan pada suhu kamar. Susu yang disimpan pada suhu kamar
akan mudah rusak jika tidak mendapat perlakuan seperti pasteurisasi,
pendinginan/pembekuan, dan pemanasan (Ressang dan Nasution, 1982).
Tujuan :
·
Untuk
mengetahui mekanisme uji keadaan dan kualitas susu segar yang baik dan aman
untuk di konsumsi.
·
Mahasiswa
mengetahui karakteristik susu yang layak di konsumsi.
Materi dan Metode
A. Uji
Pemalsuan Dengan Air
Jika
sedikit air yang ditambahkan maka kualitas susu tidak berubahtetapi jka air
yang ditambahkan banyak maka susu akan encer kebiru – biruan. Umumnyapemalsuan
dengan air menyebabkan :
·
Titk beku
naik.
·
Nilai reflaksi
rendah (pembiasaan).
·
Bersat Jenis,
kadar lemak dankadar kering turun.
·
% lemak dalam
Bahan Kering tetap.
B. Pemalsuan
dengan santan
Akan
mengakibatkan angka reflaksi turun, kadar lemak naik daya pisah cream akan
lambat angka katalase naik, kadar gula naik dan terdapat butir – butir lemak
besar akan kelihatan dimikroskop.
C. Pemalsuan
dengan Air Tajin
Pemeriksaan
dilakukan secara kimia dan mikroskop :
1.
Pemeriksaan
Kimiawi
·
Masukkan susu
sebanyak 10cc kedalam tabung reaksi.
·
Tambahkan 0,5
cc larutan Acetic Acid Glacial.
·
Panaskan
beberapa saat hampir mencapai titik didih, saring dengan kertas saring.
·
Teteskan 4
tetes larutan Lugol kedalam filtrate.
·
Jika
reaksinegatif maka cairan akan tetap kuning, jika reaksi positif cairan akan
menjadi biru, jika dubius maka cairan menjadi hijau.
2.
Pemerikasaan
Mikroskop
Jika terdapat air tajin maka akan
terlihat butir –butir kristal amilum.
D.
Pemalsuan
dengan Gula
·
Masukkan
risorvin 100 mg + susu 25 ml + 2,5 ml HCl 32%.
·
Homogenkan,kemudian
dimasak sampai mendidih selama 5 menit sambil diaduk – aduk secara berlahan.
·
Bila terjadi
perubahan warna merah ungu membuktikan adanya pemalsuan dengan susu kental
manis, bila terjadi perubahan warna coklat membuktikan pemalsuan dengan susu
kental manis yang tidak ada gula.
E.
Pemalsuan
dengan zat – zat tertentu
Soda Kue
Penambahan Air kapur / soda
kuedapat diuji dengan uji karbonat.
10 ml susu masukkan ke tabung
reaksi tambahkan 1 ml broemtimol blue, uji dikatakan negative bila terjadi
warna kuning, uji dikatakan positif bula terjadi warna kebiru – biruan .
Hasil
Tabel
hasil Pengujian Susunan susu
No.
|
PARAMETER
|
HASIL
|
1.
|
Pemalsuan dengan Air
|
|
2.
|
Pemalsuan dengan
santan
|
|
3.
|
Pemalsuan dengan Air
tajin
|
|
4.
|
Penambahan Gula
|
|
5.
|
Pemalsuan zat – zat
tertentu
|
Tinjauan
Pustaka
Ø Komposisi/susunan
biokimia susu
Ø Pemalsuan
Susu
Ø Faktor
yg mempengaruhi komposisi susu
Ø Mikrobiologi
susu
Pembahasan
Bahasa
tabel hasil pengamatan dan bandingkan dengan literature yang didapatkan !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar