Minggu, 21 Desember 2014

Mahasiswa Tulang Punggung Indonesia Untuk Menghadapai AEC




Mahasiswa Tulang Punggung Indonesia Untuk Menghadapai AEC

YUDHA ENDRA PRATAMA
Bakal Calon Gubernur BEM Faterna UNAND

­Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. disebut sebagai Mahasiswa bukan lagi sebagai siswa yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas maupun sekolah menengah pertama secara langsung mahasiswa dianggap orang yang paling tinggi tingkatannya dibandingkan dengan siswa – siswa yang lain, selain itu masyarakat juga menilai mahasiswa adalah kaum terdidik yang mampu menjadi motorik (penggagas sekaligus penggerak) perubahan dalam kehidupan sosial masyarakat. Maka dengan demikian, pengharapan masyarakat akan kontribusi nyata mahasiswa begitu besar (CyberlightZone: 2012).
          Saat ini peran mahasiswa tidak hanya sebagai penunjang aspek social, akan tetapi mahasiswa mengambil peranan dalam semua segmen guna untuk mengawal negra menuju yang lebih baik. Salah satu contoh peranan mahasiswa dalam membangun negara ini pada saat akan terlaksananya ASEAN Economic Community (AEC) yang akan diterapkan tahun 2015. ASEAN Economic Community (AEC) tahun 2015 merupakan suatu program bagi negara- negara ASEAN untuk lebih meningkatkan kualitas ekonomi khususnya perdagangan agar menjadi sebuah akses yang lebih mudah seperti menerapkan penghapusan bea masuk (Free Trade Area) untuk mewujudkan sebuah single market.
ASEAN Economic Community menciptakan ASEAN sebagai sebuah pasar tunggal dan kesatuan basis produksi dimana terjadi free flow atas barang, jasa, faktor produksi, investasi dan modal serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN yang kemudian diharapkan dapat mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi diantara negara-negara anggotanya melalui sejumlah kerjasama yang saling menguntungkan.
            Mengingat hal inilah mahasiswa harus memegang peranan penting untuk mewujudkannya. Banyak strategi  yang sudah dilakukan yang sejalan dengan  apa yang direkomendasikan dalam Blue Print AEC 2015. AEC terkadang dinilai memberkan dampak positif dan negative bagi Negara terkait. Untuk meminimalisir dampak negative tersebut maka dilakukan lah berbagaipersiapan. namun yang paling mendasar adalah kesiapan sumber daya manusia itu sendiri yang berperan paling penting karena sebagai pelaku dari AEC. Sementara hasil penelitian PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) menyebutkan bahwa kemajuan sebuah bangsa 90% ditentukan oleh SDM   dan 10% oleh SDA.
 Indonesia  memiliki SDA yang melimpah, tapi kalau SDM-nya minim itu tidak berarti Pengembangan sumber daya manusia manusia tidaklah semudah membalikkan telapak tangan mengingat jumlah penduduk Indonesia berjumlah kurang lebih sekitar 150 juta jiwa lebih. Dari jumlah tersebut semua kalangan masyarakat dari berbagi lapisan akan turut andil dalam Asean Economic Community.
Berbagai peran akan di perankan oleh masing – masing bagian tidak terkecuali mahasiswa. Jumlah mahasiswa Indonesia saat ini baru 4,8 juta orang. Bila dihitung terhadap populasi penduduk berusia 19-24 tahun, maka angka partisipasi kasarnya baru 18,4 persen. Adapun bila dihitung terhadap populasi usia 19-30 tahun, angka partisipasi kasarnya baru 23 persen. Jumlah ini masih tertinggal dibandingkan negara-negara maju. Menurut Mendiknas, APK 30 persen artinya, 30 persen dari penduduk berusia 19-23 tahun bisa menikmati bangku perguruan tinggi. Ia mengatakan, dengan APK 30 persen itu kualitas bangsa akan meningkat dan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih baik dari angka sekarang yang mencapai 6 persen, “Bahkan, pada 2045 mendatang Indonesia bisa meraih pendapatan per kapita 46.900 dollar AS.
Disinilah dasar konsep bahwa mahasiswa dan perguruan tinggi memeiliki peranan yang sangat penting untuk menyukseskan AEC 2015 mendatang . Saat ini lembaga pendidikan tinggi didorong untuk dapat menghasilkan lulusan berkualitas Internasional yang dilengkapi dengan keterampilan profesional, keterampilan bahasa dan keterampilan antar budaya. Liberalisasi perdagangan jasa pendidikan merupakan kesempatan bagi lembaga-lembaga pendidikan tinggi untuk menyambut mahasiswa asing terutama dari negara-negara anggota ASEAN. Namun pada dasarnya institusi pendidikan tinggi harus meningkatkan kulaitas fakultas, kurikulum dan fasilitasnya untuk memenuhi standar internasional. Selain itu, pendidkan tinggi juga dituntut dapat mengembangkan keterampilan baik dengan kerja sama dengan institusi atau pihak lain maupun dengan pengembangan unit kegiatan mahasiswa.
Sebagai mahasiswa kita dapat memlakukan banyak kegiatan yang bisa menunjang kemajuan SDM, initerkesan tidak bermanfaat namun kenyataannya hal kecil inilah yang justru mengambil peranan penting. Melalui UKF kita bersiap menjadi mahasiswa yang berdaya saing. Contoh kecilnya saja, ketika di UKF Forum Studi Islam mengadakan kegiatan SELAM, disini bisa dijadikan contoh untuk mepersiapkan diri mahasiswa melalui materi SELAM yang diberkan seperti manajem, konsep kemandirian, kepemimpinan, dan sejumlah tujuan dari SELAM lainnya.
            Kemampuan mahasiswa dilihat dari aspek intelektualitas, kecerdasan dan penguasaan wawasan keilmuan. Ilmu dan wawasan yang dimiliki selain akan memperluas cakrawala pandangan, juga memberikan bekal teoritis maupun praktis dalam pemecahan masalah. Seorang mahasiswa akan dapat dengan mudah menyelesaikan masalah yang ada yang pada masa dahulu pernah ditemui manusia dan dirumuskan dalam berbagai teori pemecahannya. Selain itu dengan riset, baik riset di bidang eksak maupun non eksak.
Jika dilihat dari aspek ekonomi mahasiswa juga turut berperan di dalamnya tidak terkecuali dalam AEC atau Asean Economic Community yang rencananya menurut blueprint akan dilaksanakan pada bulan Desember 2015 mendatang. Banyak persiapan yang dilakukan setiap negara di ASEAN guna menyambut pergelaran pasar bebas di antara masyarakat ASEAN. Semua bersaing untuk mendapatkan apa yang diinginkan karena akan tidak ada lagi sekat pembatas antara satu negara dengan negara yang lain. Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah akan tidak berarti jika tidak dibarengi dengan sumber daya manusia yang mamadai karena bagaimanapun SDM adalah sebagai pelaku dan pengolah dari SDA. Salah satu SDM Indonesia adalah para akademisi termasuk mahasiswa.
 Mahasiswa sebagai pemikir bangsa berperan untuk memberikan solusi bagi kedaulatan bangsa dan negara  di bidang ekonomi. Mahasiswa sebagai elemen bangsa dengan potensi pemikirannya besar sekali peran dan fungsinya, misalnya dengan mengadakan penelitian-penelitian, membuat karya tulis di berbagai media, atau seminar-seminar dalam rangka mencari solusi bagi bangsa dan negara untuk menuju bangsa yang berdaulat di bidang ekonomi .
Saat ini fakultas peternakan Universitas Andalas merupakan salah satu fakultas tertua yang menjadi salah satu penentu yang menghasilkan mahasiswa dan lulusan yang berkompeten disemua bidang terutama dibidangnya sendiri yakni bidang peternakan. ASEAN Economic Community pada tahun mendatang merupakan tantangan bagi semua pihak , hal ini pun telah dipersiapkan oleh semua perguruan tinggi baik negeri ataupun swasta diseluruh Indonesia, Tidak terluput bagi fakultas peternakan Universitas Andalas yang juga telah siap menerima AEC pada tahun mendatang. Tidak hanya mahasiswa yang akan bersaing nantinya tetapi juga semua pihak yang terkait dalam pendidikan tinggi termasuk civitas dan dosen yang juga akan terlibat nantinya, tetapi dalam hal ini yang lebih ditekankan lagi bagi mahasiswa karena mahasiswa merupakan agent  of change bagi perubahan bangsa nantinya.
            Titik berat perubahan memang terletak pada sebagian besar mahasiswa, akan tetapi juga perlu dukungan dari berbagai pihak terutama fasilitas pendidikan baik dari dari biaya pendidikan, beasiswa, serta kemudahan mahasiswa untuk menjalani kegiatan akademik maupun non akademiknya. Kegiatan non akademik mampu menunjang mahasiswa untuk meningkatkan soft skill yang juga berguna untuk membentuk karakter mahasiswa karena pembentukan karakter tidak hanya dapat dilakukan dalam perkuliahan terutama saat kuliah ataupun praktikum oleh karena itu dukungan dalam peningkatan kegiatan ekstrakuliler sangat dibutuhkan, karena persaingan dalam pasar bebas ASEAN sangat begitu ketat serta menantang bagi rakyat Indonesia nantinya.
Tentunya perlu ditanamklan apasaja yang perlu diperhatikan oleh mahaiswa sebagai pemuda tulang punggung bangsa untuk kemajuan NKRI tentunya, yakni yang pertama tanamkan cinta produk dalam negeri pada diri sendiri kemudian mensosialisasikan bahwa mencintai produk dalam negeri memang kewajiban setiap warga Negara Indonesia. Kalau bukan kita, siapa lagi yang harus mencintai produk dalam negeri ini. Kedua, sebagai mahasiswa kita mempunyai PFM (Peran Fungsi Mahasiswa) yang bisa diaplikasikan dengan membuat program pelatihan kewirausahaan dan pelatihan pengolahan SDA yang effisien ke berbagai daerah Indonesia dan tempat pendidikan SD,SMP, dan SMA. Ketiga, sebagai mahasiswa harusnya mampu menciptakan inovasi baru di bidangnya sehingga inovasi tersebut dapat diterapkan di masyarakat.
Salah satu upaya untuk memberdayakan pemuda Indonesia adalah dengan penanaman dan pengembangan jiwa kewirausahaan (entrepreneur skill). Diharapkan dengan penanaman entrepreneur skill sejak dini, pemuda Indonesia mampu mendongkrak perekonomian Indonesia di masa depan terutama dalam memasuki AEC 2015. Menghadapi berbagai tantangan di atas, kita menaruh harapan terhadap kaum muda sebagai pewaris masa depan. Intervensi kebijakan yang tepat bagi pemuda hari ini akan memberi dampak bukan hanya 20 atau 30 tahun ke depan, namun bisa memberikan pengaruh bagi satu generasi selanjutnya.
Perlunya pemuda memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan koperasi khususnya dibidang peternakan. Untuk merangsang pemuda untuk berkonstribusi dalam pemberdayaan UMKM dan koperasi salah satunya adalah diberikan kebebasan dalam berkreasi dan berinovasi, pemberian kredit selektif di mana kredit ini diberikan hanya kepada peminjam yang ingin berwirausaha, pemberian penghargaan kepada wirausaha muda, dan pemberian pelatihan kewirausahaan sejak dini.
            Tentunya dukungan terhadap rakyat juga perlu diperhatikan katena tidak hanya mahasiswa yang akan berpengaruh terhadap pasar bebas asean, salah satunya dengan pemberdayaan dan pengelolaan yang baik untuk UMKM-UMKM memang seharusnya dilakukan. Karena tak dapat dipungkiri barang-barang lokal indonesia sudah diakui kualitasnya oleh dunia. Tak jarang, banyak produk-produk lokal Indonesia yang diimpor ke luar negeri berasal dari UMKM. Mengingat peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah yang tertera pada bab II tentang pengembangan usaha pada pasal 3 ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwasannya pengembangan usaha dilakukan terhadap usaha mikro, kecil dan menengah yang meliputi: fasilitasi pengembangan usaha dan pelaksanaan pengembangan usaha.
Pemerintah sepatutnya memperhatikan hal ini mengingat pasar bebas ASEAN tidak lama lagi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2013 menyebutkan bahwa “sebanyak 40 persen ekspor dunia disumbang oleh usaha kecil menengah karena mempunyai fleksibilitas di pasar. Sedangkan produk UMKM Indonesia yang memiliki daya saing kuat di pasar sangat banyak, diantaranya kerajinan tangan, tas, sepatu, elektronik, dan kue tradisional, meubel, dll”.
            Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan pembekalan, pembinaan, pelatihan dan sebagainya. Selain itu, masyarakat juga harus dibudayakan untuk mencintai dan memakai produk-produk dalam negeri, memahami dan mempertahankan identitas nusantara, memperkuat karakter, moral, dan mental sebagai bangsa Indonesia, salah satunya dengan bergotong-royong dalam usaha yang positif. Masyarakat juga harus bisa beradaptasi dengan baik terhadap budaya-budaya asing yang akan semakin mudah masuk ke Indonesia. Semua itu tentunya tidak akan berarti tanpa campur tangan pemerintah. Pemerintah harus memiliki strategi yang mantap untuk menghadapi tantangan global. Kebijakan-kebijakan yang menguntungkan Indonesia harus dibuat dan diterapkan sehingga mempermudah masyarakat khususnya pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya yang akan menjadi penyumbang kekuatan ekonomi negeri ini.
            Salah satu kekuatan yang akan membuat Indonesia dapat bertahan dalam persaingan pasar bebas adalah dukungan dari generasi muda Indonesia. Harap-harap cemas yang mungkin dirasakan generasi muda Indonesia saat ini dalam persiapan menghadapi pasar bebas ASEAN tahun depan. Generasi muda Indonesia perlu mengadakan berbagai kegiatan seperti menciptakan usaha sendiri selagi mahasiswa, mensosialisasikan mengenai pasar bebas ASEAN dan mengajak kaum muda lain untuk meningkatkan daya wirausaha sehingga usaha-usaha baru akan muncul dan bisa mempertahankan perekonomian negara. Generasi muda Indonesia menjadi salah satu kunci dari keberhasilan dalam pencapaian tujuan negara, karena generasi muda Indonesia merupakan pemegang “tongkat estafet” selanjutnya di Indonesia.

1 komentar:

  1. Permainan Poker Paling Seru Bersama Winning303...
    Menghadirkan IG poker & IDN poker ....

    Dengan 1 User ID, Sudah Dapat Bermain 8 Games Kartu Populer :
    1. Texas Poker
    2. Omaha Poker
    3. Domino QQ
    4. Ceme Keliling
    5. Bandar Ceme
    6. Capsa Susun
    7. Bandar Capsa
    8. BIG 2

    Tunggu Apa Lagi, Ayok Segera Daftarkan Diri Anda Bersama Kami Di Winning303
    Dapatkan juga berbagai macam Bonus menarik dalam bermain Poker bersama kami

    Informasi Lebih Lanjut, Silakan Hubungi Kami Di :

    - WA : +6287785425244

    BalasHapus