Senin, 09 Juni 2014

Uji Kualitas Susu



LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH


Laporan ke      : 1                                           Tempat       : Laboratorium Teknologi
                                                                                            Ternak Perah (PTP)
Hari/Tanggal   : Senin/17 Maret 2014            Kelompok : 4








UJI KUALITAS SUSU

§ Ita Mariam             D24120003
§ Yendar Sari A.Z.   D24120024
§ M. Miftakhus S.     D24120053
§ Nova Agustina       D24120078
§ Arinditha Anistya  D24120098
§ Asella                     D24120109
§ Anisa Fitriani         D14135002
§ Audina Putri          D14135003
§ Yudha Endra P.     D24135008














DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
PENDAHULUAN
Latar Belakang
          Susu merupakan produk hasil ternak dengan nilai gizi tinggi dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat baik anak kecil, remaja, dan orang dewasa. Susu adalah produk biologis yang rentan terkontaminasi oleh mikroba. Disebabkan oleh kandungan nutrien dan kondisi lingkungan susu yang cocok untuk pertumbuhan mikroba. Susu mengandung sumber zat-zat makanan penting seperti air, protein, lemak, mineral Ca dan P, dan vitamin serta kolostrum.
Kualitas atau mutu susu merupakan bagian penting dalam produksi dan perdagangan susu. Derajat mutu susu hanya dapat dipertahankan selama waktu tertentu, yang selanjutnya akan mengalami penurunan dan berakhir dengan kerusakan susu. Untuk mengukur derajat mutu susu dapat dilakukan  dengan   uji kebersihan atau uji penyaringan, uji didih, uji alkohol, uji reduktase, uji katalase dan uji derajat keasaman. Uji-uji tersebut dilakukan  dengan tujuan untuk memeriksa keadaan dan kualitas susu yang aman dan layak untuk dikonsumsi.
Menggunakan metoda-metoda pengukuran derajat mutu susu maka dapat ditentukan kelayakan produk susu. Laporan uji kualitas susu menampilkan metoda-metoda pengujian kualitas susu terhadap kelayakan untuk dikonsumsi atau tidak.

Tujuan
          Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah mahasiswa mampu mengetahui kualitas fisik dan kimia susu yang baik dan sesuai standar mutu. Sehingga mahasiswa mampu menyimpulkan kondisi susu dan mutu susu untuk konsumsi.

TINJAUAN PUSTAKA
Susu Sapi
Susu  segar  merupakan  cairan  yang berasal  dari  ambing  sapi  sehat  dan  bersih, yang  diperoleh  dengan  cara  pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi  atau  tidak  ditambah  sesuatu apapun  dan  belum  mendapat  perlakuan apapun  kecuali  pendinginan.  Susu mempunyai  nilai  gizi  yang  tinggi,  karena mengandung  unsur-unsur  kimia  yang dibutuhkan  oleh  tubuh  seperti  protein  dan emak  yang  tinggi.  Penyusun  utama  susu adalah air (87,9 %), protein (3,5 %),  lemak (3,5- 4,2 %), vitamin dan mineral (0,85 %). Komponen susu ini merupakan sebuah kisaran yang dapat berubah sesuai dengan faktor usia ternak, penyimpanan bahan, dan pengolahan bahan menjadi produk olahan.Nilai  pH  susu  antara  6,5  sampai  6,6 merupakan  kondisi  yang  sangat menguntungkan  bagi  mikroorganisme karena  pH  mendekati  netral  (pH  6,5-7,5) paling  baik  untuk  pertumbuhan  bakteri sehingga  susu  akan mudah  rusak  (Firmansyah 2004).  Kerusakan  susu sebagian  besar  disebabkan  oleh  aktivitas mikroorganisme.  Mikroorganisme  yang dapat mencemari  susu  terbagi menjadi  dua golongan,  yaitu  mikroorganisme  patogen dan  mikroorganisme  pembusuk seperti E. coli.

Pengujian Susu
            Mutu susu dapat diidentifikasi dengan menggunakan berbagai metoda uji seperti uji penyaringan, uji katalase, uji reduktase, uji derajat keasaman, uji alkohol, uji warna, uji bau, uji rasa, dan uji masak.

Uji Penyaringan
Penyaringan susu adalah uji kebersihan yang meliputi warna, bau, rasa, dan ada tidaknya kotoran dalam susu dengan menggunakan kertas saring. Proses penyaringan susu bertujuan memisahkan benda-benda pengotor susu yang terbawa saat proses pemerahan. Penyaringan juga bertujuan untuk menghilangkan sebagian leukosit dan bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan susu selama penyimpanan. Limbah yang dihasilkan berasal dari tumpahan bahan baku (Soejoedono 2005).
Uji Katalase
Uji katalase digunakan untuk mengetahui aktivitas katalase pada bakteri menggunakan indikator hidrogen peroksida. Di dalam susu terdapat enzim katalase yang dihasilkan oleh sel terutama sel leukosit atau kuman. Enzim katalase akan membebaskan O2 dari H2O. Nilai katalase yang baik tidak lebih dari 3 ml (Firmansyah 2004). H2O2 atau hidrogen peroksida adalah bahan kimia anorganik yang memiliki sifat oksidator kuat. Reaksi dengan enzim katalase yang diproduksi mikroba akan menghasilkan oksigen, selain itu reaksi dekomposisi hidrogen peroksida juga menghasilkan air (H2O) dan enthalp.

Uji Reduktase
            Uji reduktase methylen blue digunakan untuk mengukur aktifitas bakteri yang terdapat di dalam susu dan dapat pula digunakan untuk memperkirakan jumlah bakteri dalam susu. Uji reduktase ini berdasarkan atas aktivitas mikroba dalam susu sehingga menghasilkan senyawa pereduksi yang dapat mengubah warna biru methylene blue menjadi putih jernih. Makin lama perubahan warna dari biru menjadi putih berarti aktivitas bakteri kecil atau jumlah bakteri sedikit dan susu mempunyai mutu yang baik. Sehingga dalam pengujian ini dikategorikan menjadi 4 yaitu:
a.       Mutu sangat baik jika lama reduktase lebih dari 8 jam dengan perkiraan jumlah bakteri kurang dari 500 ribu/ml.
b.      Mutu susu baik apabila lama reduktase 6 sampai 8 jam dengan perkiraan jumlah bakteri 1 sampai 4 juta/ml.
c.       Mutu susu cukup baik apabila lama reduktase  2sampai 6 jam dengan perkiraan jumlah bakteri 4 sampai 20 juta/ml.
d.      Mutu rendah apabila lama reduktase kurang dari 2 jam dengan perkiraan jumlah bakteri lebih dari 29 juta/ml.
Metilen biru (MB) merupakan salah satu zat warna thiazine, senyawa ini memiliki sifat khas yakni warnanya dapat berubah oleh perubahan larutan. Jika terjadi proses reduksi karena pelepasan senyawa oksida maka MB akan berwarna putih (Lukman 2009).

Uji Derajat Keasaman
Derajat keasaman adalah angka yang menunjukkan jumlah milliliter larutan NaOH 0,25 N yang dibutuhkan untuk penetralan 10 ml susu dengan 2-3 tetes phenopthaline sebagai indikator. Menurtu SNI (1998) susu segar umumnya mempunyai derjat keasaman sekitar 6 sampai 8, penentuan derajat keasaman dapat dilakukan dengan menggunakan titrasi asam-basa. Penentuan keasaman dapat ditentukan dengan metode mans acid test yaitu menentukan persen keasaman setara asam laktat didasarakan oleh kerusakan mikrobilogis.
Natrium hidroksida (NaOH) merupakan basa kuat yang terionisasi sempurna menjadi Na+ dan OH-, ion Na+ sangat reaktif sehingga dapat menerima proton dari asam dan ion OH- merupakan faktor peningkat kebasaan suatu larutan. NaOH mengandung unsur utama dari golongan alkali yaitu Natrium (Na+). Ciri logam golongan alkali adalah reduktor kuat dan mampu mereduksi ion logam dari asam, jari-jari atomnya kecil dengan orbital sedikit, mudah larut dalam air, dan penghantar arus listrik yang baik. NaOH dihasilkan dari elektrolisis larutan NaCl dan merupakan basa kuat (Tim Konsultan Kimia 2004). Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur.
Phenopthalein merupakan salah satu indicator kimia untuk mengetahui sifat asam atau basa suatu material atau larutan. Apabila terjadi perubahan warna pada saat ditetesi, berarti material  yang diuji bersifat basa dan sebaliknya apabila tidak terjadi perubahan warna berarti larutan yang diuji bersifat asam. Phenopthalein kembali menjadi tidak berwarna apabila berada dalam suasana basa pekat atau penambahan basa yang berlebih. Hal ini menunjukkan bahwa dalam konsentrasi NaOH yang semakin pekat warna phenopthalein semakin pudar.

Uji Alkohol
Uji alkohol dilakukan untuk mengetahui adanya susu yang rusak, apabila terdapat butir–butir susu pada dinding tabung menunjukkan susu tersebut positif telah rusak. Susu segar yang berkualitas baik tidak akan pecah atau menggumpal bila dipanaskan atau dididihkan. Sebaliknya, susu yang bermutu jelek akan mengalami penggumpalan bila dipanaskan. Hal itu terjadi karena adanya asam yang dihasilkan oleh mikroba dari peruraian laktosa. Asam tersebut mengakibatkan protein susu mudah mengalami denaturasi dan penggumpalan bila dilakukan pemanasan. Jadi, susu yang telah banyak ditumbuhi mikroba akan menjadi asam dan mudah pecah bila dipanaskan (Soriah 2010).

Uji Warna
Ciri khas susu yang baik dan normal adalah susu tersebut terdiri dari konversi warna kolostrum yang berwarna kuning dengan warna air susu yaitu putih, jadi susu normal itu berwarna putih kekuning-kuningan. Kriteria lainnya adalah jika berwarna biru maka susu telah tercampur air, jika berwarna kuning maka susu mengandung karoten, dan jika berwarna merah maka susu tercampur dengan darah (Yusuf 2010).

Uji Bau
              Setelah susu dipanaskan dalam tabung reaksi, maka susu mengeluarkan aroma yang spesifik dimana bau susu yang dipanaskan lebih tajam daripada susu yang tidak dipanaskan. Dalam 100% susu terdapat 40 % kadar kemurnian warna susu dan juga bau susu yang mencirikan untuk susu yang normal, selebihnya 60 % untuk zat makanan sebagai pelengkap cita rasa yang terdapat di dalam susu tersebut (Yusuf 2010).

Uji Rasa
Susu agak manis diakibatkan karena kandungan karbohidratnya yang cukup tinggi, khususnya untuk golongan laktosa. Susu dari segi rasa mengandung susu yang agak manis untuk dikatakan normal selebihnya banyak kelaianan di dalam susu yang tidak bermanfaat bagi tubuh (Yusuf 2010).

Uji Masak
            Uji masak merupakan uji kualitas susu dengan memasak susu atau mendidihkan susu. Uji bernilai positif jika terdapat butir-butir protein kareana pH tinggi, susu mulai pecah, terdapat kolostrum, dan dari susu sapi yang hampir kering. Sudarwanto (2005) menyatakan bahwa beberapa jenis bakteri dapat melakukan fermentasi pada susu sehingga merubah laktosa menjadi asam laktat sehingga susu tersebut mengalami penggumpalan jika masih menyatu dan homogen maka susu tersebut baik dan layak untuk dikonsumsi.


MATERI DAN METODE
Materi
Alat
            Alat yang digunakan dalam uji kualitas susu digolongkan menjadi (a) uji penyaringan: pipet Mohr steril 20 ml, gelas ukur, kertas saring, dan corong; (b) uji katalase: tabung katalase, pipet Mohr steril 20 ml, pipet Mohr 5 steril ml, dan inkubator; (c) uji reduktas: pipet Mohr steril 20 ml, tabung reduktase pipet Mohr steril 0.5 ml, sumbat karet, dan inkubator; (d) uji derajat keasaman: pipet Mohr steril 20 ml, dua buah Erlenmayer, pipet tetes, dan buret; (e) uji alkohol: pipet Mohr steril 5 ml, pipet Mohr steril 20 ml, dan dua buah tabung reaksi; (f) uji warna: tabung reaksi dan pipet Mohr steril 20 ml; (g) uji bau: tabung reaksi, kapas penutup, dan penjepit tabung reaksi; (h) uji rasa: tabung reaksi; (i) uji masak: pipet Mohr 20 ml, tabung reaksi, gegep, dan pembakar spirtus.
Bahan
            Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah susu murni 250 ml, H2O2 0.5% 5 ml, metilen biru (MB) 0.5 ml, NaOH 0.25 N, alkohol 70% 5 ml, dan fenolptalin (PP).
Metode
Uji Penyaringan
            Pada perlakuan yang pertama yaitu uji kebesihan susu dengan penyaringan. Siapkan kurang lebih 250 ml susu segar, lalu homogenkan susu tersebut dengan cara membolak-balikan gelas ukur sebanyak tiga kali. Setelah itu saring susu dengan menggunakan corong dan kertas saring yang terdapat di dalam corong. Amati kertas saring apakah terdapat kotoran atau tidak untuk menilai kebersihan susu.
Uji Katalase
            Susu segar dimasukkan ke dalam labu katalase yang steril sebanyak 10 ml dengan menggunakan pipet Mohr 20 ml yang telah disterilisasi. Asam peroksida (H2O2) 0.5% ditambahkan pada susu sapi murni sebanyak 5 ml dengan  menggunakan pipet Mohr 5 ml yang telah disterilisasi. Kedua larutan tersebut dihomogenkan dan pastikan tidak ada gelembung udara pada bagian ujung tabung yang berskala. Tabung katalase ditutup menggunakan kapas steril dan dimasukkan ke dalam inkubator yang bersuhu 30oC selama tiga jam. Tentukan banyaknya gas oksigen yang terkumpul pada ujung tabung berskala dan nilai tersebut merupakan nilai katalase.
Uji Reduktase
            Susu segar sebanyak 20 ml di pipet dengan pipet yang telah di sterilkan, dimasukkan ke dalam tabung reduktase. Kemudian methylen blue (MB) sebanyak 0.5 ml ditambahkan ke dalam tabung reduktase menggunakan pipet Mohr yang telah di sterilkan, tutup tabung reduktase tersebut dengan menggunakan penyumbat karet kemudian di kocok hingga kedua larutan homogen. Kemudian tabung reduktase di masukkan ke dalam inkubator dengan suhu 370 C. Diamkan minimal 2 jam dan selama 30 menit sekali di periksa dan di catat perubahan yang terjadi.
Uji Derajat Keasaman
            Labu Erlenmeyer sebanyak dua buah dimasukkan susu segar masing-masing sebanyak 10 ml serta ditambah fenolptalin 2-3 tetes. Salah satu larutan tersebut dititrasi dengan NaOH 0.25 N hingga berubah warna menjadi merah muda dan tidak berubah lagi. Derajat keasaman ditentukan dengan banyaknya volume NaOH 0.25 N yang terpakai dikalikan faktor koreksi sebesar 10.
Uji Alkohol
            Masukkan susu segar sebanyak 5 ml ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 5 ml alkohol 70%, tabung dikocok perlahan-lahan, lalu amati dengan memiringkan tabung reaksi dan apakah terjadi penggumpalan pada susu, kemudian tambahkan lagi 5 ml alkohol 70% sehingga perbandingannya 1:2, tabung dikocok perlahan-lahan dan diamati apa yang terjadi. Uji alkohol positif ditandai dengan adanya butiran susu yang melekat pada dinding tabung reaksi, sedangkan uji alkohol negatif ditandai dengan tidak adanya butiran susu yang melekat pada dinding tabung reaksi.
Uji Warna
            Susu segar dimasak setelah matang diamati warnanya. Kriteria warna susu jika berwarna putih susu maka warna susu normal, jika berwarna biru maka susu telah tercampur air, jika berwarna kuning maka susu mengandung karoten, dan jika berwarna merah maka susu tercampur dengan darah.
Uji Bau
            Susu segar hasil pemasakan diidentifikasi baunya. Kriteria bau pada susu jika berbau spesifik susu maka bau susu normal, jika berbau busuk maka sapi terindikasi terkena mastitis, jika berbau masam maka susu telah membusuk, dan jika berbau silase atau lobak maka susu tercemar pakan.
Uji Rasa
            Susu segar hasil proses pemasakan diamati. Kriteria rasa susu jika rasanya agak manis maka rasa susu normal, jika rasanya asam maka susu terkontaminasi oleh kuman asam susu, jika rasanya pahit maka susu mengandung kuman pembentuk pepton, jika rasanya seperti lobak maka susu tercampur dengan kuman E. coli, dan jika rasanya seperti sabun maka susu mengandung kuman laktis atau laktat.
Uji Masak
            Susu segar dimasukkan tabung reaksi sebanyak 10 ml. Lalu dipanaskan hingga mendidih, bila terdapat butir-butir susu maka susu bernilai positif. Nilai positif menandakan kualitas mutu susu mualai turun.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Uji kualitas terhadap susu segar mengidikasikan bahwa susu memiliki mutu yang baik atau buruk sehingga dapat dikonsumsi atau tidak.

Tabel 1 Hasil pengujian keadaan susu 

Uji
Hasil
Penyaringan
Kotor karena terdapat sedikit gumpalan kotoran
Warna
Putih normal
Rasa
Agak manis
Bau
Bau susu normal
Alkohol

   Single
Negatif karena tidak terdapat butir-butir susu
   Double
Positif karena terdapat butir-butir susu
Derajat keasaman
8
Masak
Positif karena terdapat butir-butir susu

Uji katalase digunanakan untuk mengetahui aktivitas mikriba patogen yang mungkin terdapat pada susu.

Tabel 2 Hasil pengujian nilai katalase

Waktu
Skala
0 menit

30 menit

60 menit

90 menit

120 menit


Uji reduktase digunakan untuk mengetahui ketahanan susu terhadat reduksi yang dilakukan oleh aktivitas metabolisme mikroba

Tabel 3. Pengujian Katalase pada susu

Waktu
Skala
0 menit

30 menit

60 menit

90 menit

120 menit

150 menit

180 menit


Pembahasan
Kebersihan susu dapat diuji dengan cara penyaringan, berfungsi untuk melihat kondisi susu bersih atau kotor. Pada percobaan yang dilakukan setelah susu disaring ditemukan sedikit kotoran pada kertas saring. Partikel yang terlihat merupakan partikel yang berukuran besar sehingga dapat dengan mudah terlihat oleh mata. Susu tersebut dapat dikatakan  kotor, karena adanya pengotor yang telah menyebabkan susu tersebut terkontaminasi mikroba.

Derajat keasaman susu bernilai 8, berarti kondisi susu dalam keadaan yang baik atau aman dikonsumsi. Menurtu SNI (1998) susu segar umumnya mempunyai derjat keasaman sekitar 6 sampai 8, penentuan derajat keasaman dapat dilakukan dengan menggunakan titrasi asam-basa. Nilai derajat keasaman didapatkan dengan mengalikan volume NaOH yang dibutuhkan untuk mentitrasi susu sampai warnanya pink dikalikan faktor koreksi sebesar sepuluh.
Prinsip dasar pada uji alkohol merupakan kestabilan sifat koloidal protein susu tergantung pada selubung atau mantel air yang menyelimuti butir-butir protein terutama kasein. Terdapat pada penambahan pertama 5 ml alkohol 70% ke dalam susu segar setelah dihomogenkan tidak adanya butir-butir susu berarti hasilnya negatif atau kualitas susu baik untuk dikonsumsi, tetapi setalah ditambahkan lagi 5 ml alkohol 70% dan dihomogenkan kembali maka terlihat di dinding tabung reaksi terdapat butir-butir susu berarti hasilnya positif. Menurut Sudarwanto (2005) susu terlihat positif pada penambahan 10 ml alkohol 70%, yang menandakan kemungkinan susu yang positif pada uji alkohol dapat disebabkan oleh susu mulai masam, terdapat kolustrum dan permulaan adanya mastitis.
Menurut Maheswari (2004) warna susu yang normal adalah putih kekuningan. Warna putih disebabkan karena refleksi sinar matahari dengan adanya butiran-butiran lemak, protein dan garam-garam didalam susu. Warna kekuningan merupakan cerminan warna karoten dalam susu. Diluar batas warna normal tersebut, kadang dijumpai susu berwarna kebiruan, kemerahan, atau kehijauan. Warna kebiruan kemungkinan diakibatkan berkembangnya bakteri Bacillus cyanogenes atau kemungkinan susu ditambahi air. Warna kemerahan sering disebabkan adanya butir eritrosit atau hemoglobin akibat ternak yang diperah mengalami sakit, khususnya mastitis. Adapun warna kehijauan kemungkinan merupakan refleksi kandungan vitamin B kompleks yang relatif tinggi. Pengujian warna susu didapatkan warna putih normal hal ini mengindikasikan bahwa susu baik untuk dikonsumsi.
Pengamatan dengan indra pembau mendapatkan hasil uji bau berupa bau susus normal sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas susu baik. Menurut Lukman (2009) susu segar yang normal mempunyai bau yang khas terutama karena adanya asam-asam lemak. Bau tersebut dapat mengalami perubahan, misalnya menjadi asam karena adanya pertumbuhan mikroba didalam susu, atau bau lain yang menyimpang akibat terserapnya senyawa bau dari sekeliling oleh lemak susu. Bau pakan dan kotoran yang ada didekat wadah susu juga akan mudah mempengaruhi bau susu tersebut.
Rasa susu yang telah dimasak adalah agak manis berarti kondisi susu dalam keadaan baik. SNI (1998) melaporkan bahwa senyawa vanilin di dalam susu yang terdegradasi menjadi asam vanilat dapat menyebabkan off-flavor selama penyimpanan. Degradasi tersebut terkait erat dengan reaksi oksidatif dari enzim xanthine oksidase yang secara intrinsik ada didalam susu. senyawa lain yang ikut berperan menentukan flavor susu adalah beberapa senyawa phenol khususnya alkyl-phenol.
Uji didih atau pemasakan menunjukkan adanya gumpalan-gumplan putih di dinding tabung reaksi hal ini berimplikasi bahwa kualitas susu kurang baik untuk dikonsumsi. Sudarwanto (2005) menyatakan bahwa beberapa jenis bakteri dapat melakukan fermentasi pada susu sehingga merubah laktosa menjadi asam laktat sehingga susu tersebut mengalami penggumpalan jika masih menyatu dan homogen maka susu tersebut baik dan layak untuk dikonsumsi.


KESIMPULAN
            Uji kualitas susu secara kulitatif mengidikasikan bahwa susu tidak dipalsukan dan tidak mengandung mikroba patogen yang dapat mengganggu kesehatan konsumen. Kandungan mikroba dalam susu dapat diketahui melalui uji keasaman, uji alkohol, uji katalase, dan uji reduktase. Susu dengan kualitas baik tidak menunjukkan reaksi positif terhadap alkohol, pH-nya 8, nilai katalase kurang dari tiga ml, dan kemampuan tereduksinya lebih dari dua jam. Uji kualitas susu ini dapat juga menentukan bagus atau tidaknya manajemen pemerahan dari produsen atau peternak.


DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah H, Maheswari RAA, Bakrie B. 2004. Effectiveness of lactoperoxidase system activator® in milk preservation of different volume. Seminar. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Gonggo ST, Ratman M. 2013. Penuntun praktikum kimia dasar II. Penuntun. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Dasar Universitas Tadulako.
Ismartoyo. 2011. Ilmu Nutrisi Ruminansia. Makassar: Jurusan Nutrisi Dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. 
Lukman DW, Sudarwanto M, Sanjaya AW, Purnawarman T, Latif H, Soejoedono RR. 2009. Pemerahan dan Penanganan. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Maheswari RRA. 2004. Penanganan dan Pengolahan Hasil Ternak Perah. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Malaka R. 2010. Pengantar Teknologi Susu. Makassar: Masagena Press.
SNI [Standar  Nasional  Indonesia]. 1998. Standar Mutu Susu Segar No. 01-3141-1998. Jakarta: Departemen Pertanian.
Soejoedono RR, Sanjaya AW, Sudarwanto M, Purnawarman T, Lukman DW, Latif H. 2005. Penuntun Praktikum Higiene Susu. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.
Soriah, Wahyuningsih. 2010. Hubungan variasi pakan terhadap mutu susu segar di desa pasirbuncir kecamatan caringin kabupaten bogor. Jurnal. Jurnal Penyuluhan Pertanian volume 5 nomor 1 halaman 67-77.
Sudarwanto M. 2005. Bahan kuliah hygiene makanan. Bahan ajar. Bagian Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Sumardjo D. 2008. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tim Konsultan Kimia. 2004. Modul Praktikum Titrasi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Yusuf R.2010. Kandungan protein susu sapi perah friesian holstein akibat pemberian pakan yang mengandung tepung katu (sauropus androgynus (l.)  merr) yang berbeda. Jurnal. Jurnal Teknologi Pertanian volume 6 nomor 1 halaman 1-6. 
     



10 komentar:

  1. makasih ya bang yudha. bermanfaat banget

    BalasHapus
  2. mas ini di IPB jurusan tekpang ya?

    BalasHapus
  3. saya dulu ikut program pertukaran mahasiswa di Fapet IPB departemen IPTP, saya dari Universitas Andalas Padang

    BalasHapus
  4. Terima kasih bg.sangat membantu saya mengerjakan tugas 😊

    BalasHapus
  5. Saya SEKARANG FULFILL BERHARGA KERUGIAN DARI PINJAMAN I GOT DARI LFDS. Saya ingin membawa ini kepada notis orang ramai tentang bagaimana saya menghubungi LFDS selepas saya kehilangan pekerjaan saya dan ditolak pinjaman oleh bank saya dan kewangan lain institusi kerana skor kredit saya. Saya tidak dapat membayar yuran anak saya. Saya tertinggal di atas bil, kira-kira akan dibuang keluar rumah kerana saya tidak dapat membayar sewa saya. Pada masa ini, anak-anak saya diambil dari saya oleh penjagaan angkat. Kemudian saya berikan untuk mencari dana dalam talian di mana saya kehilangan $ 3,670 yang saya dipinjam dari rakan-rakan yang saya telah merobek oleh dua syarikat pinjaman dalam talian. Sehingga saya membaca tentang: Perkhidmatan Pembiayaan Le_Meridian (lfdsloans@outlook.com / lfdsloans@lemeridianfds.com) di suatu tempat di internet, Masih tidak meyakinkan kerana apa yang saya telah lalui sehingga saudara saya yang seorang paderi juga memberitahu saya mengenai skim pinjaman LFDS yang berterusan pada kadar faedah yang sangat rendah sebanyak 1.9 %% dan terma pembayaran balik yang indah tanpa penalti kerana gagal bayar pembayaran. Saya tidak mempunyai pilihan selain menghubungi mereka yang saya lakukan melalui teks + 1-989-394-3740 dan Encik Benjamin menjawab kembali kepada saya Hari itu adalah hari yang terbaik dan paling hebat dalam hidup saya yang tidak boleh dilupakan apabila saya menerima amaran kredit $ 400,000.00 Jumlah pinjaman kami yang dipohon. Saya menggunakan pinjaman dengan berkesan untuk membayar hutang saya dan memulakan perniagaan dan hari ini saya dan anak-anak saya sangat gembira dan memenuhi. Anda juga dapat menghubungi mereka melalui e-mel: (lfdsloans@outlook.com / lfdsloans@lemeridianfds.com) Helaian WhatsApptext: + 1-989-394-3740 Mengapa saya melakukan ini? Saya melakukan ini untuk menyelamatkan seberapa banyak yang memerlukan pinjaman tidak menjadi mangsa penipuan di internet. Terima kasih dan Tuhan memberkati anda semua, saya Oleksander Artem dari Horizon Park BC, Ukraine.

    BalasHapus
  6. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan Chemical yang tepat kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management

    OUR SERVICE
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Oli industri
    Rust remover
    Coal & feul oil additive
    Cleaning Chemical
    Lubricant
    Other Chemical
    RO Chemical
    Hand sanitizer
    Evaporator
    Oli Grease
    Karung

    BalasHapus
  7. 365SBOBET Situs Agen Sbobet, Agen Bola Terpercaya di Indonesia

    365sbobet adalah Agen SBOBET Terpercaya Indonesia, Situs Agen Bola Resmi Online Casino Terbaik Official Partner kami adalah Barcelona dan Liverpool.

    agen sbobet
    sbobet online
    situs sbobet
    situs sbobet online
    situs agen sbobet
    situs agen sbobet online
    agen slot
    slot online
    situs slot
    situs slot online
    situs agen slot
    situs agen slot online

    BalasHapus
  8. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
    Terjangkau
    Cost saving
    Solusi
    Penawaran spesial
    Hemat biaya Energi dan listrik
    Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut


    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management
    OUR SERVICE
    1.
    Coagulan, nutrisi dan bakteri
    Flokulan
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Garment wash
    Eco Loundry
    Paper Chemical
    Textile Chemical
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Kaporit tablet,cair & serbuk

    2.
    Oli industri
    Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
    Rust remover
    Coal & feul oil additive
    Cleaning Chemical
    Lubricant
    3.
    Other Chemical
    RO Chemical
    Hand sanitizer
    Disinfectant
    Evaporator
    Oli Grease
    Karung
    Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
    Zinc oxide
    Thinner
    Macam 2 lem
    Alat-alat listrik
    Packaging
    Pallet
    CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
    Almunium

    BalasHapus