LAPORAN
PRAKTIKUM
TEKNOLOGI
PRODUKSI TERNAK PERAH
Laporan ke : 1 Tempat : Laboratorium Teknologi
Ternak Perah (PTP)
Hari/Tanggal : Senin/17 Maret 2014 Kelompok
: 4
UJI
KUALITAS SUSU
§ Ita Mariam D24120003
§ Yendar Sari A.Z.
D24120024
§ M. Miftakhus S.
D24120053
§ Nova Agustina
D24120078
§ Arinditha Anistya D24120098
§ Asella D24120109
§ Anisa Fitriani D14135002
§ Audina Putri D14135003
§ Yudha Endra P. D24135008
DEPARTEMEN ILMU
PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS
PETERNAKAN
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
2014
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Susu merupakan produk hasil ternak dengan nilai gizi tinggi
dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat baik anak kecil, remaja, dan orang
dewasa. Susu adalah produk biologis yang rentan terkontaminasi oleh mikroba. Disebabkan
oleh kandungan nutrien dan kondisi lingkungan susu yang cocok untuk pertumbuhan
mikroba. Susu mengandung
sumber zat-zat makanan penting seperti air, protein, lemak, mineral Ca dan P,
dan vitamin serta kolostrum.
Kualitas atau mutu susu merupakan bagian penting dalam
produksi dan perdagangan susu. Derajat mutu susu hanya dapat dipertahankan
selama waktu tertentu, yang selanjutnya akan mengalami penurunan dan berakhir
dengan kerusakan susu. Untuk
mengukur derajat mutu susu dapat dilakukan
dengan uji kebersihan atau uji
penyaringan, uji didih, uji alkohol, uji reduktase, uji katalase dan uji
derajat keasaman. Uji-uji tersebut dilakukan
dengan tujuan untuk memeriksa keadaan dan kualitas susu yang aman dan
layak untuk dikonsumsi.
Menggunakan
metoda-metoda pengukuran derajat mutu susu maka dapat ditentukan kelayakan
produk susu. Laporan uji kualitas susu menampilkan metoda-metoda pengujian
kualitas susu terhadap kelayakan untuk dikonsumsi atau tidak.
Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan praktikum
ini adalah mahasiswa mampu mengetahui kualitas fisik dan kimia susu yang baik
dan sesuai standar mutu. Sehingga mahasiswa mampu menyimpulkan kondisi susu dan
mutu susu untuk konsumsi.
TINJAUAN PUSTAKA
Susu Sapi
Susu segar
merupakan cairan yang berasal
dari ambing sapi
sehat dan bersih, yang
diperoleh dengan cara
pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau
tidak ditambah sesuatu apapun dan
belum mendapat perlakuan apapun kecuali
pendinginan. Susu mempunyai nilai
gizi yang tinggi,
karena mengandung
unsur-unsur kimia yang dibutuhkan oleh
tubuh seperti protein
dan emak yang tinggi.
Penyusun utama susu adalah air (87,9 %), protein (3,5
%), lemak (3,5- 4,2 %), vitamin dan mineral (0,85 %). Komponen susu
ini merupakan sebuah kisaran yang dapat berubah sesuai dengan faktor usia
ternak, penyimpanan bahan, dan pengolahan bahan menjadi produk olahan.Nilai pH
susu antara 6,5
sampai 6,6 merupakan kondisi
yang sangat menguntungkan bagi
mikroorganisme karena pH mendekati
netral (pH 6,5-7,5) paling baik
untuk pertumbuhan bakteri sehingga susu
akan mudah rusak (Firmansyah 2004). Kerusakan susu sebagian
besar disebabkan oleh
aktivitas mikroorganisme.
Mikroorganisme yang dapat
mencemari susu terbagi menjadi dua golongan,
yaitu mikroorganisme patogen dan
mikroorganisme pembusuk seperti E. coli.
Pengujian Susu
Mutu susu dapat diidentifikasi
dengan menggunakan berbagai metoda uji seperti uji penyaringan, uji katalase,
uji reduktase, uji derajat keasaman, uji alkohol, uji warna, uji bau, uji rasa,
dan uji masak.
Uji Penyaringan
Penyaringan susu adalah uji
kebersihan yang meliputi warna, bau, rasa, dan ada tidaknya kotoran dalam susu
dengan menggunakan kertas saring. Proses penyaringan susu bertujuan memisahkan
benda-benda pengotor
susu yang terbawa saat proses pemerahan. Penyaringan juga bertujuan untuk
menghilangkan sebagian leukosit dan bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan
susu selama penyimpanan. Limbah yang dihasilkan berasal dari tumpahan bahan
baku (Soejoedono
2005).
Uji Katalase
Uji katalase digunakan untuk mengetahui
aktivitas katalase pada bakteri menggunakan indikator hidrogen peroksida. Di
dalam susu terdapat enzim katalase yang dihasilkan oleh sel terutama sel
leukosit atau kuman. Enzim katalase akan membebaskan O2 dari H2O.
Nilai katalase yang baik tidak lebih dari 3 ml (Firmansyah
2004). H2O2 atau hidrogen peroksida adalah bahan kimia anorganik yang memiliki
sifat oksidator kuat. Reaksi dengan enzim katalase yang diproduksi mikroba akan menghasilkan oksigen, selain itu reaksi
dekomposisi hidrogen peroksida juga menghasilkan air (H2O) dan enthalp.
Uji Reduktase
Uji reduktase methylen blue
digunakan untuk mengukur aktifitas bakteri yang terdapat di dalam susu dan
dapat pula digunakan untuk memperkirakan jumlah bakteri dalam susu. Uji
reduktase ini berdasarkan atas aktivitas mikroba dalam susu sehingga menghasilkan
senyawa pereduksi yang dapat mengubah warna biru methylene blue menjadi putih
jernih. Makin lama perubahan warna dari biru menjadi putih berarti aktivitas
bakteri kecil atau jumlah bakteri sedikit dan susu mempunyai mutu yang baik.
Sehingga dalam pengujian ini dikategorikan menjadi 4 yaitu:
a.
Mutu sangat baik jika lama reduktase
lebih dari 8 jam dengan perkiraan jumlah bakteri kurang dari 500 ribu/ml.
b.
Mutu susu baik apabila lama reduktase 6
sampai 8 jam dengan perkiraan jumlah bakteri 1 sampai 4 juta/ml.
c.
Mutu susu cukup baik apabila lama
reduktase 2sampai 6 jam dengan perkiraan
jumlah bakteri 4 sampai 20 juta/ml.
d.
Mutu rendah apabila lama reduktase kurang
dari 2 jam dengan perkiraan jumlah bakteri lebih dari 29 juta/ml.
Metilen biru (MB) merupakan
salah satu zat warna thiazine, senyawa ini memiliki sifat khas yakni
warnanya dapat berubah oleh perubahan larutan. Jika terjadi proses reduksi
karena pelepasan senyawa oksida maka MB akan berwarna putih (Lukman 2009).
Uji Derajat Keasaman
Derajat keasaman adalah angka yang
menunjukkan jumlah milliliter larutan NaOH 0,25 N yang dibutuhkan untuk
penetralan 10 ml susu dengan 2-3 tetes phenopthaline sebagai indikator. Menurtu
SNI (1998) susu segar umumnya mempunyai derjat keasaman sekitar 6 sampai 8, penentuan
derajat keasaman dapat dilakukan dengan menggunakan titrasi asam-basa.
Penentuan keasaman dapat ditentukan dengan metode mans acid test yaitu menentukan persen keasaman setara asam laktat
didasarakan oleh kerusakan mikrobilogis.
Natrium
hidroksida (NaOH) merupakan basa kuat yang terionisasi sempurna menjadi Na+ dan
OH-, ion Na+ sangat reaktif sehingga dapat menerima
proton dari asam dan ion OH-
merupakan faktor peningkat kebasaan suatu larutan. NaOH mengandung
unsur utama dari golongan alkali yaitu Natrium (Na+). Ciri logam
golongan alkali adalah reduktor kuat dan mampu mereduksi ion logam dari asam, jari-jari
atomnya kecil dengan orbital sedikit, mudah larut dalam air, dan penghantar arus listrik yang baik. NaOH dihasilkan
dari elektrolisis larutan NaCl dan merupakan basa kuat (Tim Konsultan Kimia 2004). Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur.
Phenopthalein merupakan salah satu
indicator kimia untuk mengetahui sifat asam atau basa suatu material atau
larutan. Apabila terjadi perubahan warna pada saat ditetesi, berarti material yang diuji bersifat basa dan sebaliknya
apabila tidak terjadi perubahan warna berarti larutan yang diuji bersifat asam.
Phenopthalein kembali menjadi tidak berwarna apabila berada dalam suasana basa
pekat atau penambahan basa yang berlebih. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
konsentrasi NaOH yang semakin pekat warna phenopthalein semakin pudar.
Uji Alkohol
Uji alkohol dilakukan untuk mengetahui
adanya susu yang rusak, apabila terdapat butir–butir susu pada dinding tabung
menunjukkan susu tersebut positif telah rusak. Susu segar yang berkualitas baik
tidak akan pecah atau menggumpal bila dipanaskan atau dididihkan. Sebaliknya,
susu yang bermutu jelek akan mengalami penggumpalan bila dipanaskan. Hal itu
terjadi karena adanya asam yang dihasilkan oleh mikroba dari peruraian laktosa.
Asam tersebut mengakibatkan protein susu mudah mengalami denaturasi dan
penggumpalan bila dilakukan pemanasan. Jadi, susu yang telah banyak ditumbuhi
mikroba akan menjadi asam dan mudah pecah bila dipanaskan (Soriah 2010).
Uji Warna
Ciri khas susu yang baik dan normal
adalah susu tersebut terdiri dari konversi warna kolostrum yang berwarna kuning
dengan warna air susu yaitu putih, jadi susu normal itu berwarna putih
kekuning-kuningan. Kriteria lainnya adalah jika berwarna biru maka susu telah
tercampur air, jika berwarna kuning maka susu mengandung karoten, dan jika
berwarna merah maka susu tercampur dengan darah (Yusuf 2010).
Uji Bau
Setelah susu dipanaskan dalam tabung reaksi, maka susu mengeluarkan
aroma yang spesifik dimana bau susu yang dipanaskan lebih tajam daripada susu
yang tidak dipanaskan. Dalam 100% susu terdapat 40 % kadar kemurnian warna susu
dan juga bau susu yang mencirikan untuk susu yang normal, selebihnya 60 % untuk
zat makanan sebagai pelengkap cita rasa yang terdapat di dalam susu tersebut (Yusuf
2010).
Uji Rasa
Susu agak manis diakibatkan karena
kandungan karbohidratnya yang cukup tinggi, khususnya untuk golongan laktosa. Susu
dari segi rasa mengandung susu yang agak manis untuk dikatakan normal selebihnya
banyak kelaianan di dalam susu yang tidak bermanfaat bagi tubuh (Yusuf 2010).
Uji Masak
Uji masak merupakan uji kualitas
susu dengan memasak susu atau mendidihkan susu. Uji bernilai positif jika
terdapat butir-butir protein kareana pH tinggi, susu mulai pecah, terdapat
kolostrum, dan dari susu sapi yang hampir kering. Sudarwanto (2005) menyatakan
bahwa beberapa jenis bakteri dapat melakukan fermentasi pada susu sehingga
merubah laktosa menjadi asam laktat sehingga susu tersebut mengalami
penggumpalan jika masih menyatu dan homogen maka susu tersebut baik dan layak
untuk dikonsumsi.
MATERI DAN
METODE
Materi
Alat
Alat yang
digunakan dalam uji kualitas susu digolongkan menjadi (a) uji penyaringan: pipet Mohr steril 20 ml, gelas ukur,
kertas saring, dan corong; (b) uji katalase: tabung katalase, pipet Mohr steril 20 ml, pipet Mohr 5 steril ml,
dan inkubator; (c) uji reduktas: pipet Mohr steril
20 ml, tabung reduktase pipet Mohr steril 0.5 ml, sumbat karet, dan
inkubator; (d) uji derajat keasaman: pipet Mohr
steril 20 ml, dua buah Erlenmayer, pipet tetes, dan buret; (e) uji
alkohol: pipet Mohr steril 5 ml, pipet Mohr steril
20 ml, dan dua buah tabung reaksi; (f) uji warna: tabung reaksi dan pipet Mohr steril 20 ml; (g) uji bau: tabung
reaksi, kapas penutup, dan penjepit tabung reaksi; (h) uji rasa: tabung reaksi;
(i) uji masak: pipet Mohr 20 ml, tabung reaksi, gegep, dan pembakar spirtus.
Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum
ini adalah susu murni 250 ml, H2O2 0.5% 5 ml, metilen
biru (MB) 0.5 ml, NaOH 0.25 N, alkohol 70% 5 ml, dan fenolptalin (PP).
Metode
Uji Penyaringan
Pada perlakuan yang pertama yaitu
uji kebesihan susu dengan penyaringan. Siapkan kurang lebih 250 ml susu segar,
lalu homogenkan susu tersebut dengan cara membolak-balikan gelas ukur sebanyak
tiga kali. Setelah itu saring susu dengan menggunakan corong dan kertas saring
yang terdapat di dalam corong. Amati kertas saring apakah terdapat kotoran atau
tidak untuk menilai kebersihan susu.
Uji Katalase
Susu segar dimasukkan ke dalam labu katalase
yang steril sebanyak 10 ml dengan menggunakan pipet Mohr 20 ml yang telah
disterilisasi. Asam peroksida (H2O2) 0.5% ditambahkan
pada susu sapi murni sebanyak 5 ml dengan
menggunakan pipet Mohr 5 ml yang telah disterilisasi. Kedua larutan
tersebut dihomogenkan dan pastikan tidak ada gelembung udara pada bagian ujung
tabung yang berskala. Tabung katalase ditutup menggunakan kapas steril dan
dimasukkan ke dalam inkubator yang bersuhu 30oC selama tiga jam. Tentukan
banyaknya gas oksigen yang terkumpul pada ujung tabung berskala dan nilai
tersebut merupakan nilai katalase.
Uji Reduktase
Susu segar sebanyak 20 ml di pipet dengan pipet yang
telah di sterilkan, dimasukkan ke dalam tabung reduktase. Kemudian methylen
blue (MB) sebanyak 0.5 ml ditambahkan ke dalam tabung reduktase menggunakan
pipet Mohr yang telah di sterilkan, tutup tabung reduktase tersebut dengan
menggunakan penyumbat karet kemudian di kocok hingga kedua larutan homogen.
Kemudian tabung reduktase di masukkan ke dalam inkubator dengan suhu 370 C.
Diamkan minimal 2 jam dan selama 30 menit sekali di periksa dan di catat
perubahan yang terjadi.
Uji Derajat Keasaman
Labu Erlenmeyer sebanyak dua buah dimasukkan
susu segar masing-masing sebanyak 10 ml serta ditambah fenolptalin 2-3 tetes.
Salah satu larutan tersebut dititrasi dengan NaOH 0.25 N hingga berubah warna menjadi
merah muda dan tidak berubah lagi. Derajat keasaman ditentukan dengan banyaknya
volume NaOH 0.25 N yang terpakai dikalikan faktor koreksi sebesar 10.
Uji Alkohol
Masukkan susu segar sebanyak 5 ml ke
dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 5 ml alkohol 70%, tabung dikocok perlahan-lahan,
lalu amati dengan memiringkan tabung reaksi dan apakah terjadi penggumpalan
pada susu, kemudian tambahkan lagi 5 ml alkohol 70% sehingga perbandingannya
1:2, tabung dikocok perlahan-lahan dan diamati apa yang terjadi. Uji alkohol
positif ditandai dengan adanya butiran susu yang melekat pada dinding tabung
reaksi, sedangkan uji alkohol negatif ditandai dengan tidak adanya butiran susu
yang melekat pada dinding tabung reaksi.
Uji Warna
Susu segar dimasak setelah matang diamati
warnanya. Kriteria warna susu jika berwarna putih susu maka warna susu normal,
jika berwarna biru maka susu telah tercampur air, jika berwarna kuning maka
susu mengandung karoten, dan jika berwarna merah maka susu tercampur dengan
darah.
Uji Bau
Susu segar hasil pemasakan
diidentifikasi baunya. Kriteria bau pada susu jika berbau spesifik susu maka
bau susu normal, jika berbau busuk maka sapi terindikasi terkena mastitis, jika
berbau masam maka susu telah membusuk, dan jika berbau silase atau lobak maka
susu tercemar pakan.
Uji Rasa
Susu segar hasil
proses pemasakan diamati. Kriteria rasa susu jika rasanya agak manis maka rasa
susu normal, jika rasanya asam maka susu terkontaminasi oleh kuman asam susu, jika
rasanya pahit maka susu mengandung kuman pembentuk pepton, jika rasanya seperti
lobak maka susu tercampur dengan kuman E. coli,
dan jika rasanya seperti sabun maka susu mengandung kuman laktis atau laktat.
Uji Masak
Susu segar dimasukkan tabung reaksi
sebanyak 10 ml. Lalu dipanaskan hingga mendidih, bila terdapat butir-butir susu
maka susu bernilai positif. Nilai positif menandakan kualitas mutu susu mualai
turun.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Uji kualitas terhadap susu segar
mengidikasikan bahwa susu memiliki mutu yang baik atau buruk sehingga dapat
dikonsumsi atau tidak.
Tabel
1 Hasil pengujian keadaan susu
Uji
|
Hasil
|
Penyaringan
|
Kotor
karena terdapat sedikit gumpalan kotoran
|
Warna
|
Putih
normal
|
Rasa
|
Agak
manis
|
Bau
|
Bau
susu normal
|
Alkohol
|
|
Single
|
Negatif
karena tidak terdapat butir-butir susu
|
Double
|
Positif
karena terdapat butir-butir susu
|
Derajat keasaman
|
8
|
Masak
|
Positif
karena terdapat butir-butir susu
|
Uji katalase digunanakan untuk
mengetahui aktivitas mikriba patogen yang mungkin terdapat pada susu.
Tabel
2 Hasil pengujian nilai katalase
Waktu
|
Skala
|
0 menit
|
|
30 menit
|
|
60 menit
|
|
90 menit
|
|
120 menit
|
|
Uji reduktase digunakan untuk mengetahui
ketahanan susu terhadat reduksi yang dilakukan oleh aktivitas metabolisme
mikroba
Tabel
3. Pengujian Katalase pada susu
Waktu
|
Skala
|
0 menit
|
|
30 menit
|
|
60 menit
|
|
90 menit
|
|
120 menit
|
|
150 menit
|
|
180 menit
|
|
Pembahasan
Kebersihan susu dapat diuji dengan cara
penyaringan, berfungsi untuk melihat kondisi susu bersih atau kotor. Pada
percobaan yang dilakukan setelah susu disaring ditemukan sedikit kotoran pada
kertas saring. Partikel yang terlihat merupakan partikel yang berukuran besar sehingga
dapat dengan mudah terlihat oleh mata. Susu tersebut dapat dikatakan kotor, karena adanya pengotor yang telah
menyebabkan susu tersebut terkontaminasi mikroba.
Derajat keasaman susu bernilai 8,
berarti kondisi susu dalam keadaan yang baik atau aman dikonsumsi. Menurtu SNI (1998)
susu segar umumnya mempunyai derjat keasaman sekitar 6 sampai 8, penentuan
derajat keasaman dapat dilakukan dengan menggunakan titrasi asam-basa. Nilai
derajat keasaman didapatkan dengan mengalikan volume NaOH yang dibutuhkan untuk
mentitrasi susu sampai warnanya pink dikalikan faktor koreksi sebesar sepuluh.
Prinsip dasar pada uji alkohol merupakan
kestabilan sifat koloidal protein susu tergantung pada selubung atau mantel air
yang menyelimuti butir-butir protein terutama kasein. Terdapat pada penambahan
pertama 5 ml alkohol 70% ke dalam susu segar setelah dihomogenkan tidak adanya
butir-butir susu berarti hasilnya negatif atau kualitas susu baik untuk
dikonsumsi, tetapi setalah ditambahkan lagi 5 ml alkohol 70% dan dihomogenkan
kembali maka terlihat di dinding tabung reaksi terdapat butir-butir susu
berarti hasilnya positif. Menurut Sudarwanto (2005) susu terlihat positif pada
penambahan 10 ml alkohol 70%, yang menandakan kemungkinan susu yang positif
pada uji alkohol dapat disebabkan oleh susu mulai masam, terdapat kolustrum dan
permulaan adanya mastitis.
Menurut Maheswari (2004) warna susu yang
normal adalah putih kekuningan. Warna putih disebabkan karena refleksi sinar
matahari dengan adanya butiran-butiran lemak, protein dan garam-garam didalam
susu. Warna kekuningan merupakan cerminan warna karoten dalam susu. Diluar
batas warna normal tersebut, kadang dijumpai susu berwarna kebiruan, kemerahan,
atau kehijauan. Warna kebiruan kemungkinan diakibatkan berkembangnya bakteri
Bacillus cyanogenes atau kemungkinan susu ditambahi air. Warna
kemerahan sering disebabkan adanya butir eritrosit atau hemoglobin akibat
ternak yang diperah mengalami sakit, khususnya mastitis. Adapun warna kehijauan
kemungkinan merupakan refleksi kandungan vitamin B kompleks yang relatif
tinggi. Pengujian warna susu didapatkan warna putih normal hal ini
mengindikasikan bahwa susu baik untuk dikonsumsi.
Pengamatan dengan indra pembau
mendapatkan hasil uji bau berupa bau susus normal sehingga dapat dikatakan
bahwa kualitas susu baik. Menurut Lukman (2009) susu segar yang normal
mempunyai bau yang khas terutama karena adanya asam-asam lemak. Bau tersebut
dapat mengalami perubahan, misalnya menjadi asam karena adanya pertumbuhan
mikroba didalam susu, atau bau lain yang menyimpang akibat terserapnya senyawa
bau dari sekeliling oleh lemak susu. Bau pakan dan kotoran yang ada didekat
wadah susu juga akan mudah mempengaruhi bau susu tersebut.
Rasa susu yang telah dimasak adalah agak
manis berarti kondisi susu dalam keadaan baik. SNI (1998) melaporkan bahwa
senyawa vanilin di dalam susu yang terdegradasi menjadi asam vanilat dapat
menyebabkan off-flavor selama penyimpanan. Degradasi tersebut terkait erat
dengan reaksi oksidatif dari enzim xanthine oksidase yang secara intrinsik ada
didalam susu. senyawa lain yang ikut berperan menentukan flavor susu adalah
beberapa senyawa phenol khususnya alkyl-phenol.
Uji didih atau pemasakan menunjukkan
adanya gumpalan-gumplan putih di dinding tabung reaksi hal ini berimplikasi
bahwa kualitas susu kurang baik untuk dikonsumsi. Sudarwanto (2005) menyatakan
bahwa beberapa jenis bakteri dapat melakukan fermentasi pada susu sehingga
merubah laktosa menjadi asam laktat sehingga susu tersebut mengalami
penggumpalan jika masih menyatu dan homogen maka susu tersebut baik dan layak
untuk dikonsumsi.
KESIMPULAN
Uji
kualitas susu secara kulitatif mengidikasikan bahwa susu tidak dipalsukan dan
tidak mengandung mikroba patogen yang dapat mengganggu kesehatan konsumen.
Kandungan mikroba dalam susu dapat diketahui melalui uji keasaman, uji alkohol,
uji katalase, dan uji reduktase. Susu dengan kualitas baik tidak menunjukkan
reaksi positif terhadap alkohol, pH-nya 8, nilai katalase kurang dari tiga ml,
dan kemampuan tereduksinya lebih dari dua jam. Uji kualitas susu ini dapat juga
menentukan bagus atau tidaknya manajemen pemerahan dari produsen atau peternak.
DAFTAR
PUSTAKA
Firmansyah
H, Maheswari RAA, Bakrie B. 2004. Effectiveness of lactoperoxidase system
activator® in milk preservation of different volume. Seminar. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Gonggo
ST, Ratman M. 2013. Penuntun praktikum kimia dasar II. Penuntun. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Dasar Universitas
Tadulako.
Ismartoyo. 2011. Ilmu Nutrisi Ruminansia. Makassar: Jurusan Nutrisi Dan Makanan
Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.
Lukman
DW, Sudarwanto M, Sanjaya AW, Purnawarman T, Latif H, Soejoedono RR. 2009. Pemerahan dan Penanganan. Bogor:
Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Maheswari
RRA. 2004. Penanganan dan Pengolahan
Hasil Ternak Perah. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Malaka
R. 2010. Pengantar Teknologi Susu.
Makassar: Masagena Press.
SNI
[Standar Nasional Indonesia]. 1998. Standar Mutu Susu Segar No.
01-3141-1998. Jakarta: Departemen Pertanian.
Soejoedono
RR, Sanjaya AW, Sudarwanto M, Purnawarman T, Lukman DW, Latif H. 2005. Penuntun Praktikum Higiene Susu. Bogor:
Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.
Soriah,
Wahyuningsih. 2010. Hubungan variasi pakan terhadap mutu susu segar di desa
pasirbuncir kecamatan caringin kabupaten bogor. Jurnal. Jurnal Penyuluhan Pertanian volume 5 nomor 1 halaman 67-77.
Sudarwanto M. 2005. Bahan kuliah hygiene makanan. Bahan ajar. Bagian Penyakit Hewan dan
Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian
Bogor.
Sumardjo
D. 2008. Pengantar Kimia Buku Panduan
Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tim Konsultan Kimia. 2004. Modul Praktikum Titrasi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan.
Yusuf
R.2010. Kandungan protein susu sapi perah friesian holstein akibat pemberian
pakan yang mengandung tepung katu (sauropus androgynus (l.) merr) yang berbeda. Jurnal. Jurnal Teknologi Pertanian volume 6 nomor 1 halaman
1-6.
makasih ya bang yudha. bermanfaat banget
BalasHapusSama - sama dek uul
BalasHapuskunjungi lagi ya
mas ini di IPB jurusan tekpang ya?
BalasHapussaya dulu ikut program pertukaran mahasiswa di Fapet IPB departemen IPTP, saya dari Universitas Andalas Padang
BalasHapusTerima kasih bg.sangat membantu saya mengerjakan tugas 😊
BalasHapusSaya SEKARANG FULFILL BERHARGA KERUGIAN DARI PINJAMAN I GOT DARI LFDS. Saya ingin membawa ini kepada notis orang ramai tentang bagaimana saya menghubungi LFDS selepas saya kehilangan pekerjaan saya dan ditolak pinjaman oleh bank saya dan kewangan lain institusi kerana skor kredit saya. Saya tidak dapat membayar yuran anak saya. Saya tertinggal di atas bil, kira-kira akan dibuang keluar rumah kerana saya tidak dapat membayar sewa saya. Pada masa ini, anak-anak saya diambil dari saya oleh penjagaan angkat. Kemudian saya berikan untuk mencari dana dalam talian di mana saya kehilangan $ 3,670 yang saya dipinjam dari rakan-rakan yang saya telah merobek oleh dua syarikat pinjaman dalam talian. Sehingga saya membaca tentang: Perkhidmatan Pembiayaan Le_Meridian (lfdsloans@outlook.com / lfdsloans@lemeridianfds.com) di suatu tempat di internet, Masih tidak meyakinkan kerana apa yang saya telah lalui sehingga saudara saya yang seorang paderi juga memberitahu saya mengenai skim pinjaman LFDS yang berterusan pada kadar faedah yang sangat rendah sebanyak 1.9 %% dan terma pembayaran balik yang indah tanpa penalti kerana gagal bayar pembayaran. Saya tidak mempunyai pilihan selain menghubungi mereka yang saya lakukan melalui teks + 1-989-394-3740 dan Encik Benjamin menjawab kembali kepada saya Hari itu adalah hari yang terbaik dan paling hebat dalam hidup saya yang tidak boleh dilupakan apabila saya menerima amaran kredit $ 400,000.00 Jumlah pinjaman kami yang dipohon. Saya menggunakan pinjaman dengan berkesan untuk membayar hutang saya dan memulakan perniagaan dan hari ini saya dan anak-anak saya sangat gembira dan memenuhi. Anda juga dapat menghubungi mereka melalui e-mel: (lfdsloans@outlook.com / lfdsloans@lemeridianfds.com) Helaian WhatsApptext: + 1-989-394-3740 Mengapa saya melakukan ini? Saya melakukan ini untuk menyelamatkan seberapa banyak yang memerlukan pinjaman tidak menjadi mangsa penipuan di internet. Terima kasih dan Tuhan memberkati anda semua, saya Oleksander Artem dari Horizon Park BC, Ukraine.
BalasHapusApabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan Chemical yang tepat kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Konten Ini memiliki Kaitan Dengan Pemainayam.vip
BalasHapus365SBOBET Situs Agen Sbobet, Agen Bola Terpercaya di Indonesia
BalasHapus365sbobet adalah Agen SBOBET Terpercaya Indonesia, Situs Agen Bola Resmi Online Casino Terbaik Official Partner kami adalah Barcelona dan Liverpool.
agen sbobet
sbobet online
situs sbobet
situs sbobet online
situs agen sbobet
situs agen sbobet online
agen slot
slot online
situs slot
situs slot online
situs agen slot
situs agen slot online
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
BalasHapusTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Kaporit tablet,cair & serbuk
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Disinfectant
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium