Budi Ramanda 1210612033
Maulid Dra Khalid 1210613078
Siti Ainul Muharmaini
1261102066
Yudha Endra Pratama
1210611036
Yulia Mimi 1210611046
Dosen Pembimbing:
EDISET ,
S.Pt , M.Si
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2013
KATA PENGANTAR
Ucapan rasa syukur penulis haturkan
kehadirat Allah SWT, yang telah
mencurahkan rahmat dan hidayah-NYA sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan Praktikum Pengantar
Ilmu Penyuluhan Peternakan ini. Laporan ini merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu penyuluhan Peternakan , Fakultas Peternakan Universitas Andalas .
Dalam Penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada Bapak Ediset.,S.Pt.,M.Si. selaku
dosen pembimbing dalam mata kuliah Pengantar
Ilmu Penyuluhan Peternakan di Fakultas Peternakan, serta
segenap jajarannya yang telah memberikan kemudahan-kemudahan baik berupa moril
maupun materi selama mengikuti pendidikan di fakultas peternakan Universitas
Andalas. Rekan-rekan mahasiswa,dan semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam
penulisan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT memberikan
imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Padang, 12 Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ..................................................................................................................... i
Daftar
Isi................................................................................................................................ ii
Bab
I Pendahuluan ............................................................................................................... 1
a. Analisa
Situasi........................................................................................................... 1
b. Rumusan
Masalah...................................................................................................... 1
c. Tujuan
Kegiatan......................................................................................................... 2
Bab
II Tinjauan Pustaka........................................................................................................ 3
a. Penyuluh
Peternakan................................................................................................. 3
b. Aspek Teknis Penyuluhan.......................................................................................... 4
Bab
III Materi dan Metoda Kegiatan....................................................................................
4
3.1.Materi
a. Memelihara
Itik yang Baik........................................................................................... 7
b. Pakan
Alternatif Buat Itik .......................................................................................... 15
3.2. Metode Kegiatan
a.
Kerangka Pemecahan
Masalah.................................................................................. 21
b. Realisasi Pemecahan Masalah Kelompok Sasaran..................................................... 22
c. Kelayakan Kelompok Sasaran .................................................................................. 22
d. Evaluasi...................................................................................................................... 22
e. Jadwal
Kegiatan........................................................................................................ 23
Bab
IV Penutup..................................................................................................................... 24
a.
Kesimpulan................................................................................................................ 24
b.
Saran.......................................................................................................................... 24
Lampiran
a.
Lampiran I
b.
Lampiran II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisa
Situasi
Dari pengambilan data yang
telah kami laksanakan pada kelompok tani wanita “LUBUK RAMANG” dengan program “ Budidaya itik Petelur “ yang bertempat Kel . Lubuk Minturun, Sei. Lareh Kec. Koto Tangah, Kota Padang.
Kami mendapatkan jumlah
populasi ternak itik bantuan dari
pemerintah yang akan dibudidayakan pada kelompok tani ini sebanyak 57 ekor itik
yang siap produksi. Dengan sistem
dipelihara bersama – sama terlebih dahulu di rumah salah 1 anggota kelompok ,
kemudian setelah itik berproduksi telur ditetaskan lalu dibagikan ke anggota kelompok untuk dikembang biakan
lagi.
Kelompok tani wanita
“LUBUK RAMANG” mempunyai anggota 30 orang , dengan anggota seluruhnya adalah wanita , selain kelompok tani ini
mendapatakan bantuan dibidang peternakan kelompok tani wanita ini juga
mendapatkan bantuan dibidang pertanian seperti sayur – sayuran , cabe dll. Yang hasil panennya nanti dimanfaatkan
sendiri tidak di jual.
System pemeliharaan kelompok
tani ini menggunakan system pagi hari itik dikeluarkan dari kandang dan sore
hari itik balik ke kandang. Pada pagi sampai sore harti itik dibiarkan mencari
makanan sendiri dan malam hari diberi dedak dan
makanan sisa rumah tangga sperti nasi dan sayuran yang tidak dimakan
lagi.
B. Perumusan
Masalah
·
Sejarah berdirinya
usaha kelompok tani wanita ini ?
·
Apa program
kelompok tani ini ?
·
Berapakah jumlah
populasi itik pada usaha kelompok tani ini?
·
Jenis itik apa
yang dipelihara?
·
Apa sistem
pemeliharaan yang digunakan?
·
Jenis pakan apa
yang diberikan kepada itik?
·
Masalah-masalah
apa saja yang ditemui oleh kelompok tani ini?
C. Tujuan
Kegiatan
·
Agar mahasiswa
mengetahui bagaimana kondisi para peternak di lapangan
·
Agar mahasiswa
mendapatkan informasi yang lebih dari lapangan.
·
Untuk melengkapi
salah satu pelaksaan praktikum pengantar ilmu penyuluhan peternakan.
·
Unuk menambah wawasan
dan pengetahuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyuluhan
Peternakan
Banyaknya
jumlah penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian
dan peternakan menunjukkan demikian
besar peranan sektor pertanian dan peternakan dalam menopang perekonomian dan
memiliki implikasi penting dalam pembangunan ekonomi ke depan. Untuk membangun
pertanian dibutuhkan SDM yang berkualitas. Lebih dari itu, tersedianya SDM yang
berkualitas merupakan modal utama bagi daerah untuk menjadi pelaku (aktor),
penggerak pembangunan di daerah. Karena itu untuk membangun peternakan bermutu,
kita harus membangun sumber daya manusianya, agar kemampuan dan kompetensi
kerja masyarakat pertanian dapat meningkat, karena merekalah yang langsung
melaksanakan segala kegiatan usaha pertanian di lahan usahanya. Hal ini hanya
dapat dibangun melalui proses belajar dan mengajar dengan mengembangkan sistem
pendidikan non formal di luar sekolah secara efektif dan efisien di antaranya adalah
melalui Program Penyuluhan.
Melalui program penyuluhan, peternak
dibekali dengan ilmu, pengetahuan, keterampilan, pengenalan paket teknologi dan
inovasi baru di bidang peternakan dengan sapta usahanya, penanaman nilai-nilai
atau prinsip , mengkreasi sumber daya manusia dengan konsep dasar filosofi
rajin, kooperatif, inovatif, kreatif dan sebagainya. Penyulu dapat dan harus
menggunakan teknik-teknik komunikasi yang paling efektif agar sasaran mau
menerapkan pengetahuan barunya itu. Melalui komunikasi yang efektif dapat
menunujang keberhasilan program penyuluhan.
Yang lebih penting lagi adalah
mengubah sikap dan perilaku masyarakat peternak agar mereka tahu dan mau
menerapkan informasi anjuran yang dibawa dan disampaikan oleh Penyuluh , namun
kenyataannya masih banyak dijumpai di dalam masyarakat bahwa kegiatan
Penyuluhan Peternakan masih dianggap kurang berhasil bahkan di beberapa tempat
malah tidak berjalan.
B. Aspek Teknis Penyuluhan
Menurut Undang Undang nomor 16 tahun
2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Programa
Penyuluhan Pertanian adalah adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis
untuk memberikan araMenurut Undang Undang nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Programa Penyuluhan Pertanian
adalah adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan
arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan.
Selanjutnya dalam Bab VII dari undang undang tersebut mulai pasal 23 dijelaskan
bahwa programa penyuluhan dimaksudkan untuk memberikan arah, pedoman, dan alat
pengendali pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuluhan.
Programa penyuluhan terdiri atas
programa penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa
penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan
provinsi, dan programa penyuluhan nasional. Programa penyuluhan disusun dengan
memperhatikan keterpaduan dan kesinergian programa penyuluhan pada setiap
tingkatan.
Programa penyuluhan disahkan oleh
Kepala Balai Penyuluhan, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten/Kota,
Ketua Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi, atau Kepala Badan Penyuluhan sesuai
dengan tingkat administrasi pemerintahan.
Programa penyuluhan desa/kelurahan
diketahui oleh kepala desa/kelurahan. Programa penyuluhan disusun setiap tahun
yang memuat rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus
anggaran masing-masing tingkatan mencakup pengorganisasian dan pengelolaan
sumber daya sebagai dasar pelaksanaan penyuluhan. Programa penyuluhan harus
terukur, realistis, bermanfaat, dan dapat dilaksanakan serta dilakukan secara
partisipatif, terpadu, transparan, demokratis, dan bertanggung gugat.
Ketentuan mengenai pedoman
penyusunan programa penyuluhan diatur dengan peraturan menteri. Penyuluh
menyusun dan melaksanakan rencana kerja tahunan berdasarkan programa
penyuluhan. Penyuluhan dilaksanakan dengan berpedoman pada programa penyuluhan.
Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipatif melalui
mekanisme kerja dan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi
pelaku utama dan pelaku usaha. Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme kerja
dan metode penyuluhan ditetapkan dengan peraturan menteri, gubernur, atau
bupati/walikota.
Ada 3 hal yang mendasari penyusunan
programa penyuluhan pertanian, yaitu :
1. Perencanaan program pembangunan
pertanian
2. Potensi wilayah terhadap bidang
pertanian
3. Aspirasi Petani
Penyusunan Programa Penyuluhan
Pertanian menuntut terjadinya dinamika proses untuk memadukan ketiga unsur
tersebut diatas.
a. Perencanaan program pembangunan pertanian
Perencanaan program pembangunan
pertanian pada dasarnya merupakan perencanaan pembangunan pertanian yang dilakukan
secara resmi oleh pemerintah. Untuk tingkat daerah, dokumen perencanaan
tersebut dibuat oleh Bappeda Kabupaten/Kota, begitu juga dengan Provinsi yakni
oleh Bappeda Provinsi, serta Bappenas untuk penyusunan dokoumen perencanaan pada tingkat nasional.
Disamping aspek teknis, ada
aspek-aspek non teknis yang mendasari perencanaan pembangunan pemerintah.
Penyuluhan pertanian dalam hal ini harus mendukung suksesnya program
pembangunan pertanian mengingat penyuluh pertanian pada dasarnya adalah aparatur
pemerintah yang berkewajiban mensukseskan setiap program pemerintah.
Adanya program ini didasarkan adanya suatu masalah yang dijumpai di wilayah tersebut. Program tersbeut akan mencoba menjawab masalah wilayah tersebut.
Disamping itu, program pembangunan yang dicanangkan pemerintah pasti disertai berbagai dukungan fasilitas, mulai dari sumber dana, metode terstandar, material, yang kesemuanya akan memudahkan kerja penyuluhan pertanian.
Adanya program ini didasarkan adanya suatu masalah yang dijumpai di wilayah tersebut. Program tersbeut akan mencoba menjawab masalah wilayah tersebut.
Disamping itu, program pembangunan yang dicanangkan pemerintah pasti disertai berbagai dukungan fasilitas, mulai dari sumber dana, metode terstandar, material, yang kesemuanya akan memudahkan kerja penyuluhan pertanian.
b.
Potensi wilayah terhadap bidang pertanian
Potensi wilayah merupakan kondisi
agroklimat yang meliputi, iklim, ketersediaan air dan kesuburan tanah, yang
mendukung dalam usaha pertanian. Potensi wilayah perlu dikembangkan sebagai
salah satu sasaran programa penyuluhan pertanian karena berisi data-data
kecocokan agroklimat dengan potensi pertanian di suatu wilayah. Potensi lahan
diharapkan dapat menampung program-program penyuluhan pertanian tentang
komoditas-komoditas yang cocok dibudidayakan di wilayah tersebut. Penyusunan programa pertanian dengan
berpedoman pada potensi wilayah tentu saja diprioritaskan pada komoditas
pertanian yang sudah dibudidayakan oleh masyarakat tani. Walaupun demikian,
dari metode ini diharapkan dapat ditemukan komoditas potensial suatu wilayah
yang belum diupayakan oleh petani tetapi memiliki prospek yang bagus untuk
dikembangkan, utamanya dari aspek teknis, aspek ekonomi dan aspek sosial.
Disamping itu, analisis potensi wilayah ini juga dapat dipergunakan untuk
mengetahui komoditas pertanian yang sudah terlanjur dibudidayakan oleh
masyarakat tetapi tidak memiliki kecocokan agroklimat dengan wilayah tersebut
c.
Aspirasi Petani
Aspirasi petani menjadi hal baru
yang terus dikembangkan pada programa penyuluhan pertanian partisipatif.
Aspirasi petani dikembangkan guna mendapatkan masalah-masalah nyata petani dalam
mengusahakan usaha taninya. Metode pengembangan aspirasi petani yang sedang
dikembangkan adalah kajian participatory rural appraisal (PRA) guna
mendapatkangambaran nyata tentang keadaan wilayah, kehidupan, kebiasaan,
kecenderungan, kebutuhan, aspirasi, potensi dan masalah-masalah nyata petani di
suatu desa.
BAB III
MATERI DAN
METODA KEGIATAN
3.1. MATERI
1. Memelihara Itik yang Baik
Sebelum peternak memulai usahanya, ia harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang panca usaha ternak yaitu :
1.
Bibit
Unggul
2.
Perkandangan
3.
Pakan
Ternak;
4.
Tata
Laksana dan
5.
Pemasaran
Hasil Ternak.
1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik:
* Membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
* Membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
* Memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan
telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
* Membeli DOD (Day
Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutu maupun telah mendapat rekomendasi dari Dinas Peternakan setempat.Ciri DOD yang baik
adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.
Berikut ini karakteristik itik petelur yang baik :
·
Bentuk
leher kecil, panjang dan bulat seperti rotan
·
Badannya langsing, tegak seperti botol
·
Kepala
kecil, mata terang, dan terletak di bagian atas kepala
·
Sayap
tertutup rapat di badan dengan ujungnya terlihat rapi di pangkal ekor
·
Bulu tumbuh
rata, halus dan berkilau ( tidak suram/kusam)
·
Kaki
berdiri kokoh, Tidak terdapat luka.
Beberapa hal yang bisa membantu mengenali ciri- ciri itik siap telur
antara lain:
Ø itik siap telur mempunyai ciri pada bulunya sudah tumbuh sempurna, tidak
ada bagian yang masih berbulu muda, atau bagian yang berbulu tidak sempurna.
termasuk bagian pantat maupun dada, sempurna tidak ada celah.
Ø
itik siap
telur mempunyai ciri pada duburnya jika di raba mempunyai ukuran sebesar 3 ruas
jari, istilah jawanya supit urang, jika supit urang tersebut sudah lebar,
berarti itik tersebut sudah siap bertelur, dan tidak menunggu lama lagi,
sedangkan jika supit urang tersebut masih selebar satu atau dua jari maka
kemungkinan bertelurnya masih cukup lama.
Ø
itik siap
telur mempunyai ciri pada bulu sayap sebagaian besar sudah pecah atau pada
bagian siku pada sayap sudah tumbuh bulu baru dewasa, pada bagian sayap sudah
ngembang, ada yang bilang sudah lurik, itu pertanda bahwa itik sudah umur lebih
dari 5 bulan, dan tidak lama lagi bertelur.
Ø
itik siap
telur mempunyai ciri pada bagian pantat sudah agak turun, artinya jarak antara
pantat dengan tanah lebih dekat, dibanding dengan ketika masih muda, orang jawa
bilang, "trombol" nya sudah turun. jika sudah demikian maka itik
sudah mendekati bertelur bahkan sudah mulai bertelur.
2.Perkandangan
·
Persyaratan Lokasi
Lokasi kandang usahakan jauh dari keramaian/pemukiman penduduk, tersedia
transportasi mudah terjangkau untuk pemasaran. Llingkungan kandang mempunyai
iklim kondusif bagi produksi atau produktivitas ternak, tidak rawan
penggusuran.
a. Kandang untuk anak itik yaitu Kandang Boks
Untuk anak itik yang berumur 0 hari ( Day Old Duck atau DOD ) sampai 3
minggu bisa ditempatkan dalam kandang boks. kita bisa menggunakan kardus
atau papan atau bisa menggunakan bahan yang terbuat dari bambu atau papan.
sedangkan untuk lantai kandang dapat dibuat dari kawat kasa ( ram ayam ) atau
ayaman bambu dengan jarak anyaman 1 - 1,15 cm, dengan jarak lebar diperkirakan
keadaan kandang menjadi bersih karena kotoran itik bisa langsung ke bawah tanpa
membuat kaki anak itik terperosok. dengan luasan 1 meter persegi kandang boks
ini dapat menampung 50 ekor anak iti (DOD).
Kandang anak itik ini pun perlu dilengkapi dengan tempat pakan.
pembersihan pakan biasanya dilakukan dengan cara ditebarkan sedikit demi
sedikit, langsung diatas kerumunan anak itik. karena lantai kandang tidak rapat
alais berlubang maka untuk mencegah jatuhnya makanan ke bawah lanatai sebaiknya
lanatai dilapisi dengan karung atau kain bekas. setelah selesai makan, alas
bisa diangkat kembali sehingga keadaan kandang menjadi tetap bersih dan sehat
tanpa adanya sisa makanan yang berserakan.
a. Kandang untuk Itik Dara dan Dewasa. itik kandang dan itik dewasa dapat
dipelihara dalam kandang seperti dibawah ini ;.
·
Kandang
Battery. Kandng ini bentuknya sama persis dengan kandang ayam petelur,
yakni dibuat petakan-petakan kandang kecil yang disusun berderet. setiap petak
kandang hanya diisi satu ekor itik. kandang ini dapat terbuat dari bambu atau
kawat dengan ukuran panjang 45cm, lebar 35 cm dan tinggi 60 cm.
Adapun lantainya dibuat agak miring agar telur yang dihasilkan dapat
mengelinding keluar. kandang bentuk ini perlu dilengkapi pula dengan tempat
makan, tempat minumdan laci kotoran. untuk menjaga kebersihan kandang sebaiknya
temnpat makanan dan tempat minuman diletakkan pada arah berlawanan, misalnya
tempat pakan di bagian depan dan tempat minum di bagian belakang. Kandang
bettery akan sangat membantu sekali saat dilakukan selelsi bibit.
·
Kandang Kloni Sistem Potstal. yang dimaksud dengan kandang ini
adalah kandang yang seluruh ruangannya di naungi atap kandang ini hampir sama
dengan kandang koloni battery yang mana pada kandang ini bisa di tempati oleh
beberapa itik sekaligus.
Dan dengan sistem kandang ini seluruh kegiatan itik mulai dari makan
minum bertelur, istirahat sampai dengan tidur malam di lakukan di dalam
kandang. jadi istilah awamnya itik - itik tersebut tidak dikeluarkan dari dalam
kandang sepanjang hari.
·
Kandang
Koloni Sistem Ren. Jenis kandang ini dianggap yang paling praktis diantara
jenis kandang yang lain.hal ini dikarenakan kandang ini memiliki dua ruangan
kandang yang berfungsi berbeda. ruangan pertama difungsikan untuk itik tidur,
bertelur, sedangkan ruangan kedua untuk makan, minum dan bermain di siang hari.
ruangan pertama dinaungi atap agar itik tidak kepanasan maupun kehujanan
Adapun Ruangan kedua dibiarkan terbuka dan hanya dibatasi pagar keliling. ruangan
kedua ini dikenal dengan kandang umbaran. atara ruang pertama dan kedua perlu
diberi batas pemisah . kandang ini sangat cocok bagi penempatan itik dewasa
atau itik dara yang dipelihara tanpa air. kandang ini dapat disekat sekat
untuk menggolongkan itik kedalam beberapa kelompok sesuai dengan umurnya. satu
kelompok biasanya terdiri dari 60 - 100 ekor yang sama umurnya. lantai kandang
yang beratap perlu di beri alas karena digunakan untuk tidur dan bertelur,
untuk bahan alasnya bisa dipilih dari bahan yang tidak mudah memadat, kering
atau agak lembab, hangat dan dapat mencegah telur tidak mudah pecahserta
kebersihannya terjamin. sebagai contoh bahan dari sekam, jeramim, atau campuran
pasir kering,sekam padi dan kapur tohor dengan perbandingan 2:3:1. bahan alas
tersebut ditaburkan diatas lantai kandang setebal 10 - 15 cm.
Dalam kandang beratap, disarankan untuk menyediakan sarang tempat untuk
bertelur sejak itik dara memasuki kandang itik dewasa. dengan adanya sarang
diharapkan itik menjadi terkondisikan bertelur di tempatnya. kelebihan kandang
tren ini. mudh dibersihkan juga dapat membuat badan itik cukup kuat karena bisa
berjalan - jalan dan terkena sinar matahari disamping itu ada beberapa
kelemahan misalnya pada saat musim hujan itik perlu digiring ke bagian dalam
kandang yang beratap. kelemahan ini bisa di siasati dengan memberikan naungan
atap pada sebagian dari kandang yang terbuka. dengan demikian, kalau hujan
turun, itik yang tidak mau kehujanan dapat berteduh sendiri di bawah naungan
itu.
·
Konstruksi Kandang
a. Lantai
Agar mudah dibersihkan dan lebih tahan lama, lantai kandang itik
sebaiknya lantai semen. Jika modalnya kurang, bisa menggunakan bata merah yang
disusun rapat atau tanah yang sudah dipadatkan.
b. Dinding
Bahan untuk dinding kebanyakan menggunakan papan atau bambu. Perlu
diperhatikan juga pengaturan dinding yang ditutup rapat dan dinding yang agak
terbuka. Hal ini dimaksudkan agar peredaran udara lancar dan cahaya matahari
yang masuk ke kandang cukup.
c. Atap
Atap kandang sebaiknya menggunakan genteng tanah supaya tahan lebih lama
dan tidak panas. Jika kandang kecil, atapnya cukup pakai ijuk, gedek, atau daun
nipah. Untuk peternakan itik skala besar, sebaiknya bahan-bahan pembuatan
kandang terbuat dari bahan yang tahan lama.
Berikut ini beberapa perlengkapan kandang itik.
a. Tempat untuk
tidur dan bertelur
Sebagian dari lantai kandang sebaiknya dibuat batas tempat-tempat
untuk bertelur dan tidur. Tempat tersebut bisa berupa petak-petak dari papan
atau bambu dengan ukuran panjang 60 cm, lebar 35 cm dan tinggi 40 cm. Di dalam petak-petak tersebut diletakkan litter (jerami, rumput kering,
atau bahan lain) sebagai alas agar lantai agak hangat dan tidak terlalu
keras.Litter tersebut sewaktu-waktu hendaknya dijemur, dan jika terlalu basah
dan kotor diganti dengan yang baru.
b. Tempat makanan
b. Tempat makanan
Tempat makan hendaknya terbuat dari bahan-bahan yang tahan air dan
tidak mudah karatan. Hal ini karena makanan itik biasanya diberikan dalam
bentuk bubur atau berair. Tempat makanan sebaiknya diletakkan tidak jauh dari
tempat air karena kebiasaan itik adalah sering minum.
c. Instalasi kandang
c. Instalasi kandang
Instalasi kandang maksudnya, yaitu instalasi air dan listrik. Kebutuhan
air dan listrik juga harus diperhatikan. Kebutuhan air rata-rata untuk 100 ekor
itik sekitar 50 liter. Jika kebutuhan air kurang, pertumbuhan dan produksi
telur itik jadi berkurang. Suhu di kandang juga harus tetap hangat, terutama
untuk malam hari sehingga perlu penerangan yang cukup.
Selain memperhatikan konstruksi kandang, perlengkapan, dan instalasi kandang, kita juga perlu mempertimbangkan kebutuhan akan gudang. Gudang ini berfungsi sebagai tempat menyimpan persediaan makanan. Letaknya sebaiknya tidak terlalu jauh dari kandang.
Selain memperhatikan konstruksi kandang, perlengkapan, dan instalasi kandang, kita juga perlu mempertimbangkan kebutuhan akan gudang. Gudang ini berfungsi sebagai tempat menyimpan persediaan makanan. Letaknya sebaiknya tidak terlalu jauh dari kandang.
3. Pakan
Pemberian Pakan.
Pemberian Pakan.
Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–
8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu).
Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya)
dengan kode masing-masing fase.
Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
·
umur 0-16
hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
·
umur
16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantara
·
umur 21
hari samapai 18 minggu disebar dilantai
·
umur 18
minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan
dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%.
Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).
Pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen.
Pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen.
4. Tata Laksan
a.Sanitasi dan
Tindakan Preventif.
Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
b. Pengontrol Penyakit.
Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik
Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
1) penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
2) penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat
Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
b. Pengontrol Penyakit.
Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik
Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
1) penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
2) penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat
Adapun jenis penyakit yang biasa
terjangkit pada itik adalah:
1) Penyakit Duck Cholera
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
2) Penyakit Salmonellosis
Penyebab: bakteri typhimurium.
Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.
5. Pemasaran Hasil
a. Hasil Utama
Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik
b. Hasil Tambahan
Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga
1) Penyakit Duck Cholera
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
2) Penyakit Salmonellosis
Penyebab: bakteri typhimurium.
Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.
5. Pemasaran Hasil
a. Hasil Utama
Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik
b. Hasil Tambahan
Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga
Periode Rontok Bulu dalam Usaha Budidaya Itik / Bebek Sistem Semi
Intensif
Periode bertelur Itik / Bebek dibatasi pada peristiwa Rontok Bulu.
Pada proses ini sebagianItik / Bebek berhenti bertelur sementara, sehingga
dalam satu populasi produksinya menurun sampai 10%-20%.
Rontok Bulu merupakan proses alami yang tidak bisa dihindari.
Namun, menurut beberapa peternak, Itik / Bebek yang sehat masa
reproduksinya lebih panjang. Sehingga masaRontok Bulunya dicapai lebih
lama (6 bulan). Dalam setahun, normalnya Itik /
Bebekmengalami Rontok Bulu 1-2
kali. Rontok Buluberlangsung antara 3 minggu sampai 1 bulan.
Itik / Bebek Rontok Bulu cenderung makan banyak. Namun,
karena tidak menghasilkan telur, pakan yang diberikan kualitas dan porsinya
harus dikurangi. Selama 3 hari hanya diberi makan 10% dari biasanya. Pakannya
cukup yang murah saja, antara lain dedak, karak, dan eceng gondok.
Ada peternak yang memisahkan Itik / Bebek Rontok Bulu, ada
yang tidak. Sedikit demi sedikit porsi pakan dinaikkan lagi. Setelah dua minggu
porsi pakan yang diberikan normal. Dengan perawatan dan pakan yang baik, 1-1,5
bulan Itik / Bebek telah berproduksi normal.
Peternak umumnya ingin Rontok Bulu segera selesai berakhir
supaya produksi telur berlanjut lagi.
Agar Rontok Bulu berlangsung serentak, dapat dirangsang dengan
memberikan pakan ikan asin. Ada yang mengatakan tidak perlu merangsang atau
mempercepat proses selesainya Rontok Bulu. Sebab bila dipaksakan masa
produksi Itik / Bebek bisa berhenti lebih cepat. Pada
saat Rontok Bulu dalam satu populasi masih bisa dipungut
hasil 15%-20%. Dengan populasi optimal 2500 ekor, peternak bisa tetap eksis
walaupun Itik / Bebeknya tidak berproduksi.
2. Pakan Alternatif
Buat Itik
1. Jerami Padi
Itik pada saat ini sudah
cukup populer bagi masyarakat. Adapun kendala klise yang masih terus dihadapi
oleh peternak itik adalah tingginya harga pakan. Harga pakan memegang porsi 60
– 70 % dari total biaya produksi yang menjadikan usaha ini labil dan beresiko
tinggi.
Salah satu upaya dalam
rangka penghematan biaya produksi adalah dengan menekan biaya pakan sekecil
mungkin tanpa mengurangi kualitas. Kini peternak itik tidak perlu khawatir,
karena ada cara mudah dan hemat sebagai alternatif pilihan untuk ransum ternak
itik anda. Peternak itik dapat memanfaatkan jerami / sekam padi sisa panen yang
pada saat ini ketersediaannya masih sangat melimpah ruah.
Dalam keadaan kering,
jerami padi mengandung sedikit protein, lemak, dan pati serta mengandung serat
kasar yang relatif tinggi karena lignin dan silikanya tinggi. Untuk dapat
dicerna dan dikonsumsi lezat oleh ternak, jerami padi perlu diberi perlakuan
secara biologis dengan menggunakan probiotik. Probiotik merupakan produk
bioteknologi yang mengandung polimikroorganisme, lignilitik, proteolitik,
amilolitik, selulitik, lipotik, dan nitrogen non simbiotik yang dapat
memfermentasikan jerami, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan nilai kecernaannya.
Setelah proses
fermentasi, kadar protein kasar jerami meningkat dari 4,23 % menjadi 8,14 %
diikuti dengan penurunan kadar serat kasar. (Syamsu.2006) Penggunaan starter
mikroba menurunkan kadar dinding sel (NDL) jerami padi dari 73,41 % menjadi 66,14
%. Dengan demikian dapat diduga bahwa selama fermentasi terjadi pemutusan
ikatan lignoselulosa dan hemiselulosa, sehingga selulosa dan lignin dapat
terlepas dari ikatan tersebut oleh enzim lignase. Fenomena ini terlihat dengan
menurunnya kandungan selulosa dan lignin jerami padi yang difermentasi. Hasil
fermentasi jerami pun berbau harum, sehingga disukai ternak.
Selama ini pemanfaatan
fermentasi jerami baru sebatas untuk pakan ternak ruminansia seperti sapi dan
kambing. Kini peternak itik dapat mencoba pemberian pakan tersebut untuk itik.
Bapak Mahori merupakan salah satu peternak itik dari Desa Mujur Lor Kecamatan
Kroya Kabupaten Cilacap yang telah berani mencoba inovasi pemberian pakan
berupa fermentasi jerami untuk ternak itiknya. Semula ia merasa ragu untuk
beternak itik, namun atas bimbingan dan dukungan dari PPL setempat semangatnya
terpacu untuk mencoba hal baru tersebut. Diakuinya bahwa pertumbuhan itik yang
dipeliharanya sangat baik dan tidak terganggu serta memberikan hasil yang
memuaskan. Biaya pakan yang semula tinggi kini bisa ditekan 25 – 30 %.
Cara Pembuatan Fermentasi
Jerami
Alat dan Bahan:
- Tempat penyimpanan pakan
- Plastik/terpal
- Ember
- Jerami padi 1 ton kadar air 70%
- Urea 6 Kg
- Starbio 3 – 6 Kg
Cara Pembuatan:
1. Campur urea dan starbio dalam ember
2. Jerami dihamparkan dengan ukuran panjang 2,5 lebar 1,5 m dan
ketebalan 20 – 30 cm
3. Campuran urea dan starbio disebarkan di atasnya tipis-tipis
secara merata
4. Buat lapisan jerami lagi di atasnya, ketebalan sama 20 – 30
cm
5. Campuran urea dan starbio disebarkan lagi di atasnya
6. Ulangi lagi sampai adonan habis
7. Tutup dengan terpal ± 3 minggu
8. Jika sudah jadi simpan di tempat penyimpanan pakan
Tanda-tanda berhasil:
1. Warna kecoklatan
2. Jika dipegang remah
3. Bau harum caramel
Biaya pembuatan
fermentasi jerami:
1 Ton jerami oleh 2 OHK = 60.000
6 Kg urea = 30.000
3
– 6 Kg starbio = 60.000
Fermentasi jerami digunakan sebagai pengurang
porsi dedak atau bahan lain seperti nasi aking dan jagung. Penggunaan bahan
tersebut dapat ditekan hingga 50%. Fermentasi jerami dapat diberikan untuk itik
dara (umur 3 – 20 minggu) dan itik dewasa (umur >21 minggu). Pemberian pakan
3X sehari yaitu pagi, siang, dan malam setelah petang. Untuk anak itik (umur 0
– 3 minggu) pakan masih berupa konsentrat.
2.
Keong Mas
Pengaruh
Pemberian Keong Terhadap Produksi Telur Bebek
Makanan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada
produksi telur itik. Itik petelur membutuhkan pakan sebanyak 160 gr/ekor/hr.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi itik, di pasaran sudah tersedia pakan
konsentrat untuk itik dengan kandungan nutrisi yang cukup. Namun untuk
efisiensi biaya, pakan konsentrat ini dapat dicampur dengan dedak halus dengan
komposisi campuran harus yang sesuai terutama untuk kadar protein yang dibutuhkan.
Usahakan mencampur pakan seminggu sekali dengan benar-benar
merata dan seragam. Mencampur pakan tiap hari akan memperbesar kemungkinan
perubahan komposisi dan keseragaman pakan. Bila ada perubahan campuran pakan,
hendaklah perubahan tersebut dilakukan dengan cara bertahap sebelum pakan
terdahulu habis. Faktor peternak bebek mengunakan kepala udang dan kupang
sebagai pakan ternak bebek adalah upaya untuk mengurangi biaya pemberian
makanan terhadap bebek. Selain itu untuk memberikan kualitas makanan yang baik
dan memberikan tambahan protein untuk bebek. Hal ini dilakukan peternak bebek
sebagai alternatif makanan bebek selain makanan yang sudah jadi dari pabrik.
Sehingga biaya yang dikeluarkan semakin berkurang. Mengingat harga makanan
kemasan yang berasal dari pabrik harganya sangat tinggi.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi itik, di pasaran sudah tersedia
pakan konsentrat. Sedangkan untuk menambah itik dengan kandungan nutrisi yang
cukup, sebaiknya ditambah keong atau bekicot.. Keong dan bekicot ini bermanfaat
untuk menambah protein terhadap bebek, maupun hasil dari peternakan bebek itu
sendiri. Keong dan bekicot pun dapat menjadi suatu alternatif pakan ternak yang
murah karena di dapat dari sawah-sawah atau pun di rawa-rawa.
Keong emas baik digunakan
untuk campuran pakan itik karna hewan air ini mengandung banyak protein dan
kalsium. Pemberian dalam bentuk segar dapat menyebabkan pengaruh negatif
terhadap ternak, yaitu dapat menyebabkan penurunan produksi ternak karna di
dalam lendir keong tersebut terdapat suatu zat anti nutrisi yang dapat
menghambat pertumbuhan ternak. Oleh sebab itu dianjurkan menggunakan keong emas
yang telah direbus, karna zat anti nutrisi yang ada akan berkurang atau bahkan
hilang setelah proses perebusan selama 15-20 menit.
Cara Pemberian Keong Mas
Alat dan Bahan
-
Keong
atau bekicot hidud
-
Dedak/
katul
-
Ember
plastik
-
Air
-
Kayu untuk pengaduk
-
Nasi kering yang telah direndam terlebih
dahulu
Cara Pembuatan :
1. Keong atau bekicot dihancurkan terlebih dahulu.
2. Masukkan dedak/ katul dan nasi kering ke dalam ember plastik.
3. Tambahkan air, kemudian aduk rata dengan kayu.
4. Masukkan keong yang telah dihancurkan. Aduk kembali sampai rata.
5. Berikan pakan tersebut pada bebek secara rutin.
6. Setiap pagi hitung jumlah telur bebek dan amati kualitasnya.
1. Keong atau bekicot dihancurkan terlebih dahulu.
2. Masukkan dedak/ katul dan nasi kering ke dalam ember plastik.
3. Tambahkan air, kemudian aduk rata dengan kayu.
4. Masukkan keong yang telah dihancurkan. Aduk kembali sampai rata.
5. Berikan pakan tersebut pada bebek secara rutin.
6. Setiap pagi hitung jumlah telur bebek dan amati kualitasnya.
Diperoleh hasil
bahwa produksi telur bebek semakin meningkat dan kualitasnya pun semakin bagus
setelah pemberian keong.
Peran
Pakan Dedak/ Katul Dalam Beternak Bebek
Adapun macam jenis pakan yang bisa diberikan ke bebek sangatlah bervariasi.
Misalnya saja, bebek bisa diberi makan dedak, nasi kering, ampas ketela, ampas
tahu, roti kedaluwarsa, jagung, dsb yang pada dasarnya untuk pemenuhan
karbohidrat atau makanan utama dari bebek. Sedangkan untuk kebutuhan protein,
bebek bisa diberi makan dari mulai jenis ikan- ikanan, ataupun jenis olahan
ikan (tepung ikan), keong mas, kerang, kepala udang, kremis, kupang, kepiting,
ataupun jenis pakan konsentrat dari pabrik. Peran dedak sangatlah penting,
terutama untuk bebek petelur, meskipun untuk bebek pedaging/ potong peran
tersebut juga tidak kalah pentingnya. Peran tersebut adalah bahwa dedak atau
katul berguna untuk menambah nafsu makan dari itik, ini sangat penting terhadap
keberlangsungan produksi telur setiap hari. Karena jika nafsu makan itik bagus,
maka itik akan cenderung gemuk, dari sini bisa memberikan kontribusi terhadap
produktifitas telur. Sebaliknya jika tanpa dedak, sehingga nafsu makan
berkurang, menjadikan ternak kurus, hasil akhirnya tentu menurunkan
produktifitas telur. Oleh sebab itu, maka jika kita dapati dalam suatu daerah
terdapat makanan utama untuk itik, taruhlah roti kedaluwarsa dalam jumlah besar
dan murah, maka sebaiknya tetap diberikan campuran dedak/katul paling tidak 25%
dari seluruh ransum yang diberikan kepada ternak. Diharapkan campuran dedak
terhadap ternak dapat menjaga nafsu makan ternak, sehingga keberlangsungan
usaha tetap bertahan dan diharapkan maju
Bahan pakan sumber energi untuk itik antara lain adalah dedak
padi, jagung, menu, tepung singkong, polar, nasi kering, roti afkir dan mie
afkir. Namun dalam pemberiannya sebaiknya tidak dalam bentuk kering, tetapi
agak basah atau jika terlalu keras perlu direndam sebelum diberikan pada itik.
Sebagai contoh, perendaman diperlukan jika itik diberi nasi kering, sehingga
nasi tersebut menjadi agak lunak/lembek dan dapat ditelan dengan mudah oleh
itik.
Bahan pakan sumber protein yang sangat disukai oleh itik dalam bentuk segar adalah ikan rucah, cangkang udang dan keong, namun pemberiannya haruslah dalam ukuran yang cukup kecil untuk memudahkan itik menelannya. Selain itu berbagai jenis bahan pakan sumber protein yang berbentuk tepung yang dapat diberikan kepada itik antara lain bungkil kelapa, tepung ikan, bekicot dan sebagainya.
Bahan pakan sumber protein yang sangat disukai oleh itik dalam bentuk segar adalah ikan rucah, cangkang udang dan keong, namun pemberiannya haruslah dalam ukuran yang cukup kecil untuk memudahkan itik menelannya. Selain itu berbagai jenis bahan pakan sumber protein yang berbentuk tepung yang dapat diberikan kepada itik antara lain bungkil kelapa, tepung ikan, bekicot dan sebagainya.
3.
Cepu dan ikan rucah.
Masalah
utama dalam budidaya unggas adalah masalah pakan. Harga pakan konsentrat pabrik
yang tinggi seringkali memperkecil margin keuntungan para peternak unggas
bahkan menyiutkan nyali peternak pemula.
Cepu
menurut istilah mereka adalah Dedak yang mengandung menir (beras bubuk)
yang perbandingannya 50-50 diberikan pagi sampai bebek kenyang (bebek
tidak lagi memakan pakan yang kita sediakan dikandang).
Pemberiannya adalah :
- Siangnya dikasih hijauan bisa berupa daun2an seperti eceng
gondok, pelepah pisang, atau limbah sayuran di pasar seperti kol, timun, dsb.
- Sorenya dikasih ikan rucah (ikan kecil) dicincang kecil2
agar bebek bisa menelan. Diberikan terus menerus berkesinambungan tidak diganti
dengan pakan lain
Dengan campuran tersebut bebek mereka mampu bertelor hingga 80%.
Pakan saja belum bisa menjamin bebek bertelur bagus tetapi kondisi kandang juga
sangat menentukan.
3.2. METODE KEGIATAN
Dalam penyampaian materi penyuluhan
sistem yang digunakan adalah sebagai berikut:
-
Menggunakan
liflet
- Sharing / berbagi pengalaman dengan peternak
- Tanya jawab
Dengan
menggunakan sistem diatas kelompok tani
tersebut memberikan respon yang baik kelompok tani tersebut sangat antusias dengan banyak bertanya dan
berbagi pengalamaan yang mereka alami selama berternak.
A.
Kerangka Pemecahan Masalah
NO
|
Masalah
|
Pemecahan
Masalah/ metode yang ditawarkan
|
1.
|
Produksi itik menurun dan
semakin hari itik banyak yang hilangan
|
Mengganti sistem
pemeliharaan yang dilepas ½ hari dengan sistem dikandangkan terus menerus.
|
2.
|
Itik jarang bertelur
|
Memberikan pakan yang baik
sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan itik dan manejmen pemeliharaan yang
baik
|
3.
|
Peternak tidak mengetahui
itik yang diberi bantuan dari
pemerintah banyak itik yang jantan dibandingkan itik betina .
|
Meminta / melaporkan
kepada penyuluh itik yang akan diberi selanjutnya sebaiknya itik betina saja.
|
4.
|
Itik sering terkena penyakit
|
-Melakukan sanitasi kandang yang teratur dan pemeliharaan yang
intensif
- melakuakn vaksinasi
|
5.
.
|
Peternak tidak mengetahui beternak itik yang baik
|
-memilih bibit yang baik
- memberikan pakan yang
baik yang sesuai dengan kebutuhan
itik
- manajmen yang baik
- sanitasi kandang yang teratur
|
6.
|
Beberapa anggota kelompok kurang aktif dalam pertemuan.
|
Pemberian peraturan dan ketegasan kepada kelompok tani.
|
B.
Realisasi Pemecahan Masalah Kelompok Sasaran.
Dari setiap masalah yang terdapat di
dalam kelompok tani tersebut, kami merumuskan pemecahan masalah sebagai berikut
:
·
Peternak dianjurkan mengganti sistem pemeliharaan itik yang dilepas selama
½ hari menjadi sistem dikandangkan terus- menerus..
·
Peternak diharuskan melakukan vaksinasi dan sanitasi kandang
yang teratur
·
Pemerintah harus
mengeluarkan peraturan dan ketegasan
mengenai usaha kelompok tani sehingga hasilnya maksimal
·
Penyuluh
memberikan itik betina yang banyak dibandingkan yang jantan.
C.
Kelayakan Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran yang kami kunjungi,
layak untuk mendapatkan SMD. Karena beberapa faktor, diantaranya:
·
Selama 1 tahun merintis usaha,
kelompok sasaran dapat meningkatkan usahanya.
·
Perkembang biakan
pembibitan di kelompok sasaran terus mengalami peningkatan..
D. Evaluasi
·
Waktu kunjungan rumah
usaha tani kurang tepat, di karenakan faktor cuaca kurang mendukung.
·
Tidak lengkapnya
anggota kelompok tani yang hadir
E.
Jadwal Kegiatan
·
Hari/tanggal : Jumat 13 Desember 2013
·
Pukul :
14.00 WIB
·
Tempat : Lubuk
Minturun, Sei.
Lareh
, Kec. Koto Tangah , Kota Padang
·
Tema : Peningkatan Produktifitas Ternak Itik Melalui
Perbaikan Aspek Teknis dan
Demonstrasi Pakan Alternartif Keong Mas.
·
Pemateri : Budi Ramanda 1210612033
Maulid Dra Khalid 1210613078
Siti Ainul Muharmaini 1210612066
Yudha Endra Pratama 1210611036
Yulia Mimi 1210611046
BAB IV
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Dari kunjungan yang telah kami
lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa bantuan yang diberikan pemerintah kepada
Kelompok Tani Wanita Lubuk Ramang dapat diaplikasikan dengan baik. Ditambah lagi
dengan sudah adanya kelompok tani yang akan mengembangkan usaha tersebut.
Setelah 1 tahun berjalan,
kelompok tani dapat mengembangkan ternak dengan baiki. Dengan adanya laporan
secara rutin dari kelompok tani
ke penyuluh dan pengontrolan
rutin dari penyuluh ke kelompok tani meningkatkan
kinerja
kelompok tani .
b.
Saran
Seharusnya peternak menggunakan sistem pemeliharaan itik yang dikandangkan terus menerus, kemudian pemerintah memberikan
aturan serta ketegasan terhadap hasil
kerja , pengelolaan agar hasil
lebih maksimal. Serta peternak harus meminta kepada penyuluh untuk pemberian bantuan selanjutnya itik
betina lebih banyak dibandingkan dengan itik jantan.