Senin, 18 September 2017

Pratikum Penyuluhan Lubuk Minturun



LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR ILMU PENYULUHAN PETERNAKAN
Disusun Oleh:
Budi Ramanda                                       1210612033
Maulid Dra Khalid                       1210613078
Siti Ainul Muharmaini                  1261102066
Yudha Endra Pratama                 1210611036
Yulia Mimi                                    1210611046


Dosen Pembimbing:
EDISET , S.Pt , M.Si


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2013
KATA PENGANTAR
BESM
Ucapan rasa syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan  laporan Praktikum Pengantar Ilmu Penyuluhan Peternakan ini. Laporan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu penyuluhan Peternakan , Fakultas Peternakan Universitas Andalas .
Dalam Penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Ediset.,S.Pt.,M.Si. selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Penyuluhan Peternakan di Fakultas Peternakan, serta segenap jajarannya yang telah memberikan kemudahan-kemudahan baik berupa moril maupun materi selama mengikuti pendidikan di fakultas peternakan Universitas Andalas. Rekan-rekan mahasiswa,dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.         
Padang, 12 Desember 2013

                                                    Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan ............................................................................................................... 1
a.       Analisa Situasi........................................................................................................... 1
b.      Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
c.       Tujuan Kegiatan......................................................................................................... 2
Bab II Tinjauan Pustaka........................................................................................................ 3
a.       Penyuluh Peternakan................................................................................................. 3
b.      Aspek Teknis Penyuluhan.......................................................................................... 4
Bab III Materi dan Metoda Kegiatan.................................................................................... 4
3.1.Materi
   a. Memelihara Itik yang Baik........................................................................................... 7
   b. Pakan Alternatif Buat Itik .......................................................................................... 15
3.2. Metode Kegiatan
a.       Kerangka Pemecahan Masalah.................................................................................. 21
b.      Realisasi Pemecahan Masalah Kelompok Sasaran..................................................... 22
c.       Kelayakan Kelompok Sasaran .................................................................................. 22
d.      Evaluasi...................................................................................................................... 22
e.       Jadwal Kegiatan........................................................................................................ 23
Bab IV Penutup..................................................................................................................... 24
a.       Kesimpulan................................................................................................................ 24
b.      Saran.......................................................................................................................... 24
Lampiran
a.       Lampiran I
b.      Lampiran II



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Analisa Situasi
                 Dari pengambilan data yang telah kami laksanakan pada kelompok tani wanita “LUBUK  RAMANG” dengan  program “ Budidaya itik Petelur “  yang bertempat Kel . Lubuk Minturun, Sei. Lareh Kec. Koto Tangah, Kota Padang.
Kami mendapatkan jumlah populasi  ternak itik bantuan dari pemerintah yang akan dibudidayakan pada kelompok tani ini sebanyak 57 ekor itik yang siap produksi.  Dengan sistem dipelihara bersama – sama terlebih dahulu di rumah salah 1 anggota kelompok , kemudian setelah itik berproduksi telur ditetaskan lalu dibagikan  ke anggota kelompok untuk dikembang biakan lagi.

Kelompok tani wanita “LUBUK  RAMANG” mempunyai  anggota 30 orang ,  dengan anggota seluruhnya adalah  wanita , selain kelompok tani ini mendapatakan bantuan dibidang peternakan kelompok tani wanita ini juga mendapatkan bantuan dibidang pertanian seperti sayur – sayuran , cabe dll.  Yang hasil panennya nanti dimanfaatkan sendiri tidak di jual.

System pemeliharaan kelompok tani ini menggunakan system pagi hari itik dikeluarkan dari kandang dan sore hari itik balik ke kandang. Pada pagi sampai sore harti itik dibiarkan mencari makanan sendiri dan malam hari diberi dedak dan  makanan sisa rumah tangga sperti nasi dan sayuran yang tidak dimakan lagi.


B.     Perumusan Masalah
·         Sejarah berdirinya usaha kelompok  tani wanita ini  ?
·         Apa program kelompok tani ini ?
·         Berapakah jumlah populasi itik pada usaha kelompok tani ini?
·         Jenis itik apa yang dipelihara?
·         Apa sistem pemeliharaan  yang digunakan?
·         Jenis pakan apa yang diberikan kepada itik?
·         Masalah-masalah apa saja yang ditemui oleh kelompok tani ini?



C.    Tujuan Kegiatan
·         Agar mahasiswa mengetahui bagaimana kondisi para peternak di lapangan
·         Agar mahasiswa mendapatkan informasi yang lebih dari lapangan.
·         Untuk melengkapi salah satu pelaksaan praktikum pengantar ilmu penyuluhan peternakan.
·         Unuk menambah wawasan dan pengetahuan

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Penyuluhan Peternakan
Banyaknya jumlah penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian dan peternakan  menunjukkan demikian besar peranan sektor pertanian dan peternakan dalam menopang perekonomian dan memiliki implikasi penting dalam pembangunan ekonomi ke depan. Untuk membangun pertanian dibutuhkan SDM yang berkualitas. Lebih dari itu, tersedianya SDM yang berkualitas merupakan modal utama bagi daerah untuk menjadi pelaku (aktor), penggerak pembangunan di daerah. Karena itu untuk membangun peternakan bermutu, kita harus membangun sumber daya manusianya, agar kemampuan dan kompetensi kerja masyarakat pertanian dapat meningkat, karena merekalah yang langsung melaksanakan segala kegiatan usaha pertanian di lahan usahanya. Hal ini hanya dapat dibangun melalui proses belajar dan mengajar dengan mengembangkan sistem pendidikan non formal di luar sekolah secara efektif dan efisien di antaranya adalah melalui Program Penyuluhan.
Melalui program penyuluhan, peternak dibekali dengan ilmu, pengetahuan, keterampilan, pengenalan paket teknologi dan inovasi baru di bidang peternakan dengan sapta usahanya, penanaman nilai-nilai atau prinsip , mengkreasi sumber daya manusia dengan konsep dasar filosofi rajin, kooperatif, inovatif, kreatif dan sebagainya. Penyulu dapat dan harus menggunakan teknik-teknik komunikasi yang paling efektif agar sasaran mau menerapkan pengetahuan barunya itu. Melalui komunikasi yang efektif dapat menunujang keberhasilan program penyuluhan.
Yang lebih penting lagi adalah mengubah sikap dan perilaku masyarakat peternak agar mereka tahu dan mau menerapkan informasi anjuran yang dibawa dan disampaikan oleh Penyuluh , namun kenyataannya masih banyak dijumpai di dalam masyarakat bahwa kegiatan Penyuluhan Peternakan masih dianggap kurang berhasil bahkan di beberapa tempat malah tidak berjalan.

B.     Aspek Teknis Penyuluhan
Menurut Undang Undang nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Programa Penyuluhan Pertanian adalah adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan araMenurut Undang Undang nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Programa Penyuluhan Pertanian adalah adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Selanjutnya dalam Bab VII dari undang undang tersebut mulai pasal 23 dijelaskan bahwa programa penyuluhan dimaksudkan untuk memberikan arah, pedoman, dan alat pengendali pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuluhan.
Programa penyuluhan terdiri atas programa penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan provinsi, dan programa penyuluhan nasional. Programa penyuluhan disusun dengan memperhatikan keterpaduan dan kesinergian programa penyuluhan pada setiap tingkatan.
Programa penyuluhan disahkan oleh Kepala Balai Penyuluhan, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten/Kota, Ketua Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi, atau Kepala Badan Penyuluhan sesuai dengan tingkat administrasi pemerintahan.
Programa penyuluhan desa/kelurahan diketahui oleh kepala desa/kelurahan. Programa penyuluhan disusun setiap tahun yang memuat rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran masing-masing tingkatan mencakup pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya sebagai dasar pelaksanaan penyuluhan. Programa penyuluhan harus terukur, realistis, bermanfaat, dan dapat dilaksanakan serta dilakukan secara partisipatif, terpadu, transparan, demokratis, dan bertanggung gugat.
Ketentuan mengenai pedoman penyusunan programa penyuluhan diatur dengan peraturan menteri. Penyuluh menyusun dan melaksanakan rencana kerja tahunan berdasarkan programa penyuluhan. Penyuluhan dilaksanakan dengan berpedoman pada programa penyuluhan. Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipatif melalui mekanisme kerja dan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi pelaku utama dan pelaku usaha. Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme kerja dan metode penyuluhan ditetapkan dengan peraturan menteri, gubernur, atau bupati/walikota.
Ada 3 hal yang mendasari penyusunan programa penyuluhan pertanian, yaitu :
1. Perencanaan program pembangunan pertanian
2. Potensi wilayah terhadap bidang pertanian
3. Aspirasi Petani
Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian menuntut terjadinya dinamika proses untuk memadukan ketiga unsur tersebut diatas.
a.      Perencanaan program pembangunan pertanian
            Perencanaan program pembangunan pertanian pada dasarnya merupakan perencanaan pembangunan pertanian yang dilakukan secara resmi oleh pemerintah. Untuk tingkat daerah, dokumen perencanaan tersebut dibuat oleh Bappeda Kabupaten/Kota, begitu juga dengan Provinsi yakni oleh Bappeda Provinsi, serta Bappenas untuk penyusunan dokoumen perencanaan pada tingkat nasional.
            Disamping aspek teknis, ada aspek-aspek non teknis yang mendasari perencanaan pembangunan pemerintah. Penyuluhan pertanian dalam hal ini harus mendukung suksesnya program pembangunan pertanian mengingat penyuluh pertanian pada dasarnya adalah aparatur pemerintah yang berkewajiban mensukseskan setiap program pemerintah.
Adanya program ini didasarkan adanya suatu masalah yang dijumpai di wilayah tersebut. Program tersbeut akan mencoba menjawab masalah wilayah tersebut.
Disamping itu, program pembangunan yang dicanangkan pemerintah pasti disertai berbagai dukungan fasilitas, mulai dari sumber dana, metode terstandar, material, yang kesemuanya akan memudahkan kerja penyuluhan pertanian.
b.      Potensi wilayah terhadap bidang pertanian
 Potensi wilayah merupakan kondisi agroklimat yang meliputi, iklim, ketersediaan air dan kesuburan tanah, yang mendukung dalam usaha pertanian. Potensi wilayah perlu dikembangkan sebagai salah satu sasaran programa penyuluhan pertanian karena berisi data-data kecocokan agroklimat dengan potensi pertanian di suatu wilayah. Potensi lahan diharapkan dapat menampung program-program penyuluhan pertanian tentang komoditas-komoditas yang cocok dibudidayakan di wilayah tersebut. Penyusunan programa pertanian dengan berpedoman pada potensi wilayah tentu saja diprioritaskan pada komoditas pertanian yang sudah dibudidayakan oleh masyarakat tani. Walaupun demikian, dari metode ini diharapkan dapat ditemukan komoditas potensial suatu wilayah yang belum diupayakan oleh petani tetapi memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan, utamanya dari aspek teknis, aspek ekonomi dan aspek sosial. Disamping itu, analisis potensi wilayah ini juga dapat dipergunakan untuk mengetahui komoditas pertanian yang sudah terlanjur dibudidayakan oleh masyarakat tetapi tidak memiliki kecocokan agroklimat dengan wilayah tersebut
c.       Aspirasi Petani
Aspirasi petani menjadi hal baru yang terus dikembangkan pada programa penyuluhan pertanian partisipatif. Aspirasi petani dikembangkan guna mendapatkan masalah-masalah nyata petani dalam mengusahakan usaha taninya. Metode pengembangan aspirasi petani yang sedang dikembangkan adalah kajian participatory rural appraisal (PRA) guna mendapatkangambaran nyata tentang keadaan wilayah, kehidupan, kebiasaan, kecenderungan, kebutuhan, aspirasi, potensi dan masalah-masalah nyata petani di suatu desa.









BAB III
MATERI DAN METODA KEGIATAN
 3.1. MATERI
1. Memelihara Itik yang Baik
Sebelum  peternak memulai usahanya, ia harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang panca usaha ternak yaitu :
1.      Bibit Unggul
2.      Perkandangan
3.      Pakan Ternak;
4.      Tata Laksana dan
5.      Pemasaran Hasil Ternak.
  1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik:
*  Membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
* Memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas       kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas                                       
* Membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutu maupun telah  mendapat rekomendasi dari Dinas Peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.

Berikut ini karakteristik itik petelur yang baik :
·         Bentuk leher kecil, panjang dan bulat seperti rotan
·          Badannya langsing, tegak seperti botol
·         Kepala kecil, mata terang, dan terletak di bagian atas kepala
·         Sayap tertutup rapat di badan dengan ujungnya terlihat rapi di pangkal ekor
·         Bulu tumbuh rata, halus dan berkilau ( tidak suram/kusam)
·         Kaki berdiri kokoh, Tidak terdapat luka.

Beberapa hal yang bisa membantu mengenali ciri- ciri itik siap telur antara lain: 
Ø  itik siap telur mempunyai ciri pada bulunya sudah tumbuh sempurna, tidak ada bagian yang masih berbulu muda, atau bagian yang berbulu tidak sempurna. termasuk bagian pantat maupun dada, sempurna tidak ada celah. 
Ø  itik siap telur mempunyai ciri pada duburnya jika di raba mempunyai ukuran sebesar 3 ruas jari, istilah jawanya supit urang, jika supit urang tersebut sudah lebar, berarti itik tersebut sudah siap bertelur, dan tidak menunggu lama lagi, sedangkan jika supit urang tersebut masih selebar satu atau dua jari maka kemungkinan bertelurnya masih cukup lama.
Ø  itik siap telur mempunyai ciri pada bulu sayap sebagaian besar sudah pecah atau pada bagian siku pada sayap sudah tumbuh bulu baru dewasa, pada bagian sayap sudah ngembang, ada yang bilang sudah lurik, itu pertanda bahwa itik sudah umur lebih dari 5 bulan, dan tidak lama lagi bertelur. 
Ø  itik siap telur mempunyai ciri pada bagian pantat sudah agak turun, artinya jarak antara pantat dengan tanah lebih dekat, dibanding dengan ketika masih muda, orang jawa bilang, "trombol" nya sudah turun. jika sudah demikian maka itik sudah mendekati bertelur bahkan sudah mulai bertelur.
2.Perkandangan
·         Persyaratan Lokasi
Lokasi kandang usahakan jauh dari keramaian/pemukiman penduduk, tersedia transportasi mudah terjangkau untuk pemasaran. Llingkungan kandang mempunyai iklim  kondusif bagi produksi atau produktivitas ternak, tidak rawan penggusuran.
·         Jenis – jenis kandang itik :
a. Kandang untuk anak itik yaitu Kandang Boks
           Untuk anak itik yang berumur 0 hari ( Day Old Duck atau DOD ) sampai 3 minggu bisa  ditempatkan dalam kandang boks. kita bisa menggunakan kardus atau papan atau bisa menggunakan bahan yang terbuat dari bambu atau papan. sedangkan untuk lantai kandang dapat dibuat dari kawat kasa ( ram ayam ) atau ayaman bambu dengan jarak anyaman 1 - 1,15 cm, dengan jarak lebar diperkirakan keadaan kandang menjadi bersih karena kotoran itik bisa langsung ke bawah tanpa membuat kaki anak itik terperosok. dengan luasan 1 meter persegi kandang boks ini dapat menampung 50 ekor anak iti (DOD).
      Kandang anak itik ini pun perlu dilengkapi dengan tempat pakan. pembersihan pakan biasanya dilakukan dengan cara ditebarkan sedikit demi sedikit, langsung diatas kerumunan anak itik. karena lantai kandang tidak rapat alais berlubang maka untuk mencegah jatuhnya makanan ke bawah lanatai sebaiknya lanatai dilapisi dengan karung atau kain bekas. setelah selesai makan, alas bisa diangkat kembali sehingga keadaan kandang menjadi tetap bersih dan sehat tanpa adanya sisa makanan yang berserakan.
a.       Kandang untuk Itik Dara dan Dewasa. itik kandang dan itik dewasa dapat dipelihara dalam  kandang seperti dibawah ini ;.
·         Kandang Battery. Kandng ini bentuknya sama persis dengan kandang ayam petelur,  yakni dibuat petakan-petakan kandang kecil yang disusun berderet. setiap petak kandang hanya diisi satu ekor itik. kandang ini dapat terbuat dari bambu atau kawat dengan ukuran panjang 45cm, lebar 35 cm dan tinggi 60 cm.
            Adapun lantainya dibuat agak miring agar telur yang dihasilkan dapat mengelinding keluar. kandang bentuk ini perlu dilengkapi pula dengan tempat makan, tempat minumdan laci kotoran. untuk menjaga kebersihan kandang sebaiknya temnpat makanan dan tempat minuman diletakkan pada arah berlawanan, misalnya tempat pakan di bagian depan dan tempat minum di bagian belakang. Kandang bettery akan sangat membantu sekali saat dilakukan selelsi bibit.
·         Kandang Kloni Sistem Potstal. yang dimaksud dengan kandang ini adalah kandang yang seluruh ruangannya di naungi atap kandang ini hampir sama dengan kandang koloni battery yang mana pada kandang ini bisa di tempati oleh beberapa itik sekaligus. 
Dan dengan sistem kandang ini seluruh kegiatan itik mulai dari makan minum bertelur, istirahat sampai dengan tidur malam di lakukan di dalam kandang. jadi istilah awamnya itik - itik tersebut tidak dikeluarkan dari dalam kandang sepanjang hari. 
·         Kandang Koloni Sistem Ren. Jenis kandang ini dianggap yang paling praktis diantara jenis kandang yang lain.hal ini dikarenakan kandang ini memiliki dua ruangan kandang yang berfungsi berbeda. ruangan pertama difungsikan untuk itik tidur, bertelur, sedangkan ruangan kedua untuk makan, minum dan bermain di siang hari. ruangan pertama dinaungi atap agar itik tidak kepanasan maupun kehujanan  







 





          Adapun Ruangan kedua dibiarkan terbuka dan hanya dibatasi pagar keliling. ruangan kedua ini dikenal dengan kandang umbaran. atara ruang pertama dan kedua perlu diberi batas pemisah . kandang ini sangat cocok bagi penempatan itik dewasa atau itik dara yang dipelihara tanpa air. kandang ini dapat disekat  sekat untuk menggolongkan itik kedalam beberapa kelompok sesuai dengan umurnya. satu kelompok biasanya terdiri dari 60 - 100 ekor yang sama umurnya. lantai kandang yang beratap perlu di beri alas karena digunakan untuk tidur dan bertelur, untuk bahan alasnya bisa dipilih dari bahan yang tidak mudah memadat, kering atau agak lembab, hangat dan dapat mencegah telur tidak mudah pecahserta kebersihannya terjamin. sebagai contoh bahan dari sekam, jeramim, atau campuran pasir kering,sekam padi dan kapur tohor dengan perbandingan 2:3:1. bahan alas tersebut ditaburkan diatas lantai kandang setebal 10 - 15 cm.
            Dalam kandang beratap, disarankan untuk menyediakan sarang tempat untuk bertelur sejak itik dara memasuki kandang itik dewasa. dengan adanya sarang diharapkan itik menjadi terkondisikan bertelur di tempatnya. kelebihan kandang tren ini. mudh dibersihkan juga dapat membuat badan itik cukup kuat karena bisa berjalan - jalan dan terkena sinar matahari disamping itu ada beberapa kelemahan misalnya pada saat musim hujan itik perlu digiring ke bagian dalam kandang yang beratap. kelemahan ini bisa di siasati dengan memberikan naungan atap pada sebagian dari kandang yang terbuka. dengan demikian, kalau hujan turun, itik yang tidak mau kehujanan dapat berteduh sendiri di bawah naungan itu. 
·            Konstruksi Kandang

a. Lantai
Agar mudah dibersihkan dan lebih tahan lama, lantai kandang itik sebaiknya lantai semen. Jika modalnya kurang, bisa menggunakan bata merah yang disusun rapat atau tanah yang sudah dipadatkan.
b. Dinding
Bahan untuk dinding kebanyakan menggunakan papan atau bambu. Perlu diperhatikan juga pengaturan dinding yang ditutup rapat dan dinding yang agak terbuka. Hal ini dimaksudkan agar peredaran udara lancar dan cahaya matahari yang masuk ke kandang cukup.
c. Atap
Atap kandang sebaiknya menggunakan genteng tanah supaya tahan lebih lama dan tidak panas. Jika kandang kecil, atapnya cukup pakai ijuk, gedek, atau daun nipah. Untuk peternakan itik skala besar, sebaiknya bahan-bahan pembuatan kandang terbuat dari bahan yang tahan lama.



Berikut ini beberapa perlengkapan kandang itik.
a. Tempat untuk tidur dan bertelur
 Sebagian dari lantai kandang sebaiknya dibuat batas tempat-tempat untuk bertelur dan tidur. Tempat tersebut bisa berupa petak-petak dari papan atau bambu dengan ukuran panjang 60 cm, lebar 35 cm dan tinggi 40 cm. Di dalam petak-petak tersebut diletakkan litter (jerami, rumput kering, atau bahan lain) sebagai alas agar lantai agak hangat dan tidak terlalu keras.Litter tersebut sewaktu-waktu hendaknya dijemur, dan jika terlalu basah dan kotor diganti dengan yang baru.

b. Tempat makanan  
Tempat makan hendaknya terbuat dari bahan-bahan yang tahan air dan tidak mudah karatan. Hal ini karena makanan itik biasanya diberikan dalam bentuk bubur atau berair. Tempat makanan sebaiknya diletakkan tidak jauh dari tempat air karena kebiasaan itik adalah sering minum.

c.  Instalasi kandang
Instalasi kandang maksudnya, yaitu instalasi air dan listrik. Kebutuhan air dan listrik juga harus diperhatikan. Kebutuhan air rata-rata untuk 100 ekor itik sekitar 50 liter. Jika kebutuhan air kurang, pertumbuhan dan produksi telur itik jadi berkurang. Suhu di kandang juga harus tetap hangat, terutama untuk malam hari sehingga perlu penerangan yang cukup.
Selain memperhatikan konstruksi kandang, perlengkapan, dan instalasi kandang, kita juga perlu mempertimbangkan kebutuhan akan gudang. Gudang ini berfungsi sebagai tempat menyimpan persediaan makanan. Letaknya sebaiknya tidak terlalu jauh dari kandang.
3.  Pakan
     Pemberian Pakan.
Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0– 8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase.
Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
·         umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
·         umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantara
·         umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai
·         umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).
Pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen.
4. Tata Laksan
a.Sanitasi dan Tindakan Preventif.
Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
b.  Pengontrol Penyakit.
Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik
 Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
1) penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
2) penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat
 Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:
1) Penyakit Duck Cholera
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
2) Penyakit Salmonellosis
Penyebab: bakteri typhimurium.
Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.

5. Pemasaran Hasil
a. Hasil Utama
Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik
b. Hasil Tambahan
Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga

Periode Rontok Bulu dalam Usaha Budidaya Itik / Bebek Sistem Semi Intensif
Periode bertelur Itik / Bebek dibatasi pada peristiwa Rontok Bulu. Pada proses ini sebagianItik / Bebek berhenti bertelur sementara, sehingga dalam satu populasi produksinya menurun sampai 10%-20%.
Rontok Bulu merupakan proses alami yang tidak bisa dihindari. Namun, menurut beberapa peternak, Itik / Bebek yang sehat masa reproduksinya lebih panjang. Sehingga masaRontok Bulunya dicapai lebih lama (6 bulan). Dalam setahun, normalnya Itik / Bebekmengalami Rontok Bulu 1-2 kali. Rontok Buluberlangsung antara 3 minggu sampai 1 bulan.
Itik / Bebek Rontok Bulu cenderung makan banyak. Namun, karena tidak menghasilkan telur, pakan yang diberikan kualitas dan porsinya harus dikurangi. Selama 3 hari hanya diberi makan 10% dari biasanya. Pakannya cukup yang murah saja, antara lain dedak, karak, dan eceng gondok.
Ada peternak yang memisahkan Itik / Bebek Rontok Bulu, ada yang tidak. Sedikit demi sedikit porsi pakan dinaikkan lagi. Setelah dua minggu porsi pakan yang diberikan normal. Dengan perawatan dan pakan yang baik, 1-1,5 bulan Itik / Bebek telah berproduksi normal.
Peternak umumnya ingin Rontok Bulu segera selesai berakhir supaya produksi telur berlanjut lagi. Agar Rontok Bulu berlangsung serentak, dapat dirangsang dengan memberikan pakan ikan asin. Ada yang mengatakan tidak perlu merangsang atau mempercepat proses selesainya Rontok Bulu. Sebab bila dipaksakan masa produksi Itik / Bebek bisa berhenti lebih cepat. Pada saat Rontok Bulu dalam satu populasi masih bisa dipungut  hasil 15%-20%. Dengan populasi optimal 2500 ekor, peternak bisa tetap eksis walaupun Itik / Bebeknya tidak berproduksi.
2. Pakan  Alternatif  Buat  Itik

1. Jerami Padi

Itik pada saat ini sudah cukup populer bagi masyarakat. Adapun kendala klise yang masih terus dihadapi oleh peternak itik adalah tingginya harga pakan. Harga pakan memegang porsi 60 – 70 % dari total biaya produksi yang menjadikan usaha ini labil dan beresiko tinggi.
Salah satu upaya dalam rangka penghematan biaya produksi adalah dengan menekan biaya pakan sekecil mungkin tanpa mengurangi kualitas. Kini peternak itik tidak perlu khawatir, karena ada cara mudah dan hemat sebagai alternatif pilihan untuk ransum ternak itik anda. Peternak itik dapat memanfaatkan jerami / sekam padi sisa panen yang pada saat ini ketersediaannya masih sangat melimpah ruah.
Dalam keadaan kering, jerami padi mengandung sedikit protein, lemak, dan pati serta mengandung serat kasar yang relatif tinggi karena lignin dan silikanya tinggi. Untuk dapat dicerna dan dikonsumsi lezat oleh ternak, jerami padi perlu diberi perlakuan secara biologis dengan menggunakan probiotik. Probiotik merupakan produk bioteknologi yang mengandung polimikroorganisme, lignilitik, proteolitik, amilolitik, selulitik, lipotik, dan nitrogen non simbiotik yang dapat memfermentasikan jerami, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan nilai kecernaannya.
Setelah proses fermentasi, kadar protein kasar jerami meningkat dari 4,23 % menjadi 8,14 % diikuti dengan penurunan kadar serat kasar. (Syamsu.2006) Penggunaan starter mikroba menurunkan kadar dinding sel (NDL) jerami padi dari 73,41 % menjadi 66,14 %. Dengan demikian dapat diduga bahwa selama fermentasi terjadi pemutusan ikatan lignoselulosa dan hemiselulosa, sehingga selulosa dan lignin dapat terlepas dari ikatan tersebut oleh enzim lignase. Fenomena ini terlihat dengan menurunnya kandungan selulosa dan lignin jerami padi yang difermentasi. Hasil fermentasi jerami pun berbau harum, sehingga disukai ternak.
Selama ini pemanfaatan fermentasi jerami baru sebatas untuk pakan ternak ruminansia seperti sapi dan kambing. Kini peternak itik dapat mencoba pemberian pakan tersebut untuk itik. Bapak Mahori merupakan salah satu peternak itik dari Desa Mujur Lor Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap yang telah berani mencoba inovasi pemberian pakan berupa fermentasi jerami untuk ternak itiknya. Semula ia merasa ragu untuk beternak itik, namun atas bimbingan dan dukungan dari PPL setempat semangatnya terpacu untuk mencoba hal baru tersebut. Diakuinya bahwa pertumbuhan itik yang dipeliharanya sangat baik dan tidak terganggu serta memberikan hasil yang memuaskan. Biaya pakan yang semula tinggi kini bisa ditekan 25 – 30 %.
Cara Pembuatan Fermentasi Jerami
Alat dan Bahan:
- Tempat penyimpanan pakan
- Plastik/terpal
- Ember
- Jerami padi 1 ton kadar air 70%
- Urea 6 Kg
- Starbio 3 – 6 Kg
Cara Pembuatan:
1. Campur urea dan starbio dalam ember
2. Jerami dihamparkan dengan ukuran panjang 2,5 lebar 1,5 m dan ketebalan 20 – 30 cm
3. Campuran urea dan starbio disebarkan di atasnya tipis-tipis secara merata
4. Buat lapisan jerami lagi di atasnya, ketebalan sama 20 – 30 cm
5. Campuran urea dan starbio disebarkan lagi di atasnya
6. Ulangi lagi sampai adonan habis
7. Tutup dengan terpal ± 3 minggu
8. Jika sudah jadi simpan di tempat penyimpanan pakan
Tanda-tanda berhasil:
1. Warna kecoklatan
2. Jika dipegang remah
3. Bau harum caramel
 Biaya pembuatan fermentasi jerami:
1 Ton jerami oleh 2 OHK = 60.000
6 Kg urea = 30.000
3        – 6 Kg starbio = 60.000
Fermentasi jerami digunakan sebagai pengurang porsi dedak atau bahan lain seperti nasi aking dan jagung. Penggunaan bahan tersebut dapat ditekan hingga 50%. Fermentasi jerami dapat diberikan untuk itik dara (umur 3 – 20 minggu) dan itik dewasa (umur >21 minggu). Pemberian pakan 3X sehari yaitu pagi, siang, dan malam setelah petang. Untuk anak itik (umur 0 – 3 minggu) pakan masih berupa konsentrat.
2.                  Keong Mas
Pengaruh Pemberian Keong Terhadap Produksi Telur Bebek
Makanan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada produksi telur itik. Itik petelur membutuhkan pakan sebanyak 160 gr/ekor/hr. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi itik, di pasaran sudah tersedia pakan konsentrat untuk itik dengan kandungan nutrisi yang cukup. Namun untuk efisiensi biaya, pakan konsentrat ini dapat dicampur dengan dedak halus dengan komposisi campuran harus yang sesuai terutama untuk kadar protein yang dibutuhkan.
Usahakan mencampur pakan seminggu sekali dengan benar-benar merata dan seragam. Mencampur pakan tiap hari akan memperbesar kemungkinan perubahan komposisi dan keseragaman pakan. Bila ada perubahan campuran pakan, hendaklah perubahan tersebut dilakukan dengan cara bertahap sebelum pakan terdahulu habis. Faktor peternak bebek mengunakan kepala udang dan kupang sebagai pakan ternak bebek adalah upaya untuk mengurangi biaya pemberian makanan terhadap bebek. Selain itu untuk memberikan kualitas makanan yang baik dan memberikan tambahan protein untuk bebek. Hal ini dilakukan peternak bebek sebagai alternatif makanan bebek selain makanan yang sudah jadi dari pabrik. Sehingga biaya yang dikeluarkan semakin berkurang. Mengingat harga makanan kemasan yang berasal dari pabrik harganya sangat tinggi.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi itik, di pasaran sudah tersedia pakan konsentrat. Sedangkan untuk menambah itik dengan kandungan nutrisi yang cukup, sebaiknya ditambah keong atau bekicot.. Keong dan bekicot ini bermanfaat untuk menambah protein terhadap bebek, maupun hasil dari peternakan bebek itu sendiri. Keong dan bekicot pun dapat menjadi suatu alternatif pakan ternak yang murah karena di dapat dari sawah-sawah atau pun di rawa-rawa.
 Keong emas baik digunakan untuk campuran pakan itik karna hewan air ini mengandung banyak protein dan kalsium. Pemberian dalam bentuk segar dapat menyebabkan pengaruh negatif terhadap ternak, yaitu dapat menyebabkan penurunan produksi ternak karna di dalam lendir keong tersebut terdapat suatu zat anti nutrisi yang dapat menghambat pertumbuhan ternak. Oleh sebab itu dianjurkan menggunakan keong emas yang telah direbus, karna zat anti nutrisi yang ada akan berkurang atau bahkan hilang setelah proses perebusan selama 15-20 menit.
Cara Pemberian Keong Mas
 Alat dan Bahan
-        Keong atau bekicot hidud
-        Dedak/ katul
-        Ember plastik
-       Air
-       Kayu untuk pengaduk
-       Nasi kering yang telah direndam terlebih dahulu
Cara Pembuatan :
1. Keong atau bekicot dihancurkan terlebih dahulu.
2. Masukkan dedak/ katul dan nasi kering ke dalam ember plastik.
3. Tambahkan air, kemudian aduk rata dengan kayu.
4. Masukkan keong yang telah dihancurkan. Aduk kembali sampai rata.
5. Berikan pakan tersebut pada bebek secara rutin.
6. Setiap pagi hitung jumlah telur bebek dan amati kualitasnya.
Diperoleh hasil bahwa produksi telur bebek semakin meningkat dan kualitasnya pun semakin bagus setelah pemberian keong.

Peran Pakan Dedak/ Katul Dalam Beternak Bebek
Adapun macam jenis pakan yang bisa diberikan ke bebek sangatlah bervariasi. Misalnya saja, bebek bisa diberi makan dedak, nasi kering, ampas ketela, ampas tahu, roti kedaluwarsa, jagung, dsb yang pada dasarnya untuk pemenuhan karbohidrat atau makanan utama dari bebek. Sedangkan untuk kebutuhan protein, bebek bisa diberi makan dari mulai jenis ikan- ikanan, ataupun jenis olahan ikan (tepung ikan), keong mas, kerang, kepala udang, kremis, kupang, kepiting, ataupun jenis pakan konsentrat dari pabrik. Peran dedak sangatlah penting, terutama untuk bebek petelur, meskipun untuk bebek pedaging/ potong peran tersebut juga tidak kalah pentingnya. Peran tersebut adalah bahwa dedak atau katul berguna untuk menambah nafsu makan dari itik, ini sangat penting terhadap keberlangsungan produksi telur setiap hari. Karena jika nafsu makan itik bagus, maka itik akan cenderung gemuk, dari sini bisa memberikan kontribusi terhadap produktifitas telur. Sebaliknya jika tanpa dedak, sehingga nafsu makan berkurang, menjadikan ternak kurus, hasil akhirnya tentu menurunkan produktifitas telur. Oleh sebab itu, maka jika kita dapati dalam suatu daerah terdapat makanan utama untuk itik, taruhlah roti kedaluwarsa dalam jumlah besar dan murah, maka sebaiknya tetap diberikan campuran dedak/katul paling tidak 25% dari seluruh ransum yang diberikan kepada ternak. Diharapkan campuran dedak terhadap ternak dapat menjaga nafsu makan ternak, sehingga keberlangsungan usaha tetap bertahan dan diharapkan maju
Bahan pakan sumber energi untuk itik antara lain adalah dedak padi, jagung, menu, tepung singkong, polar, nasi kering, roti afkir dan mie afkir. Namun dalam pemberiannya sebaiknya tidak dalam bentuk kering, tetapi agak basah atau jika terlalu keras perlu direndam sebelum diberikan pada itik. Sebagai contoh, perendaman diperlukan jika itik diberi nasi kering, sehingga nasi tersebut menjadi agak lunak/lembek dan dapat ditelan dengan mudah oleh itik.
Bahan pakan sumber protein yang sangat disukai oleh itik dalam bentuk segar adalah ikan rucah, cangkang udang dan keong, namun pemberiannya haruslah dalam ukuran yang cukup kecil untuk memudahkan itik menelannya. Selain itu berbagai jenis bahan pakan sumber protein yang berbentuk tepung yang dapat diberikan kepada itik antara lain bungkil kelapa, tepung ikan, bekicot dan sebagainya.

3.                  Cepu dan ikan rucah. 
Masalah utama dalam budidaya unggas adalah masalah pakan. Harga pakan konsentrat pabrik yang tinggi seringkali memperkecil margin keuntungan para peternak unggas bahkan menyiutkan nyali peternak pemula.
Cepu menurut istilah mereka adalah  Dedak yang mengandung menir (beras bubuk) yang perbandingannya 50-50 diberikan pagi sampai bebek kenyang (bebek tidak lagi memakan pakan yang kita sediakan dikandang).
Pemberiannya adalah :
-       Siangnya dikasih hijauan bisa berupa daun2an seperti  eceng gondok, pelepah pisang, atau limbah sayuran di pasar seperti kol, timun, dsb.
-       Sorenya dikasih  ikan rucah (ikan kecil) dicincang kecil2 agar bebek bisa menelan. Diberikan terus menerus berkesinambungan tidak diganti dengan pakan lain
Dengan campuran tersebut bebek mereka mampu bertelor hingga 80%. Pakan saja belum bisa menjamin bebek bertelur bagus tetapi kondisi kandang juga sangat menentukan.
 3.2. METODE  KEGIATAN
            Dalam penyampaian materi penyuluhan  sistem yang digunakan adalah sebagai berikut:
-       Menggunakan liflet
-       Sharing / berbagi pengalaman dengan peternak
-       Tanya jawab

Dengan menggunakan sistem diatas kelompok tani  tersebut memberikan respon yang baik kelompok tani tersebut  sangat antusias dengan banyak bertanya dan berbagi pengalamaan yang mereka alami selama berternak.


A.    Kerangka Pemecahan Masalah

NO
Masalah

Pemecahan Masalah/ metode yang ditawarkan
1.
Produksi itik menurun dan semakin hari itik banyak yang hilangan
Mengganti sistem pemeliharaan yang dilepas ½ hari dengan sistem dikandangkan terus menerus.
2.
Itik jarang bertelur
Memberikan pakan yang baik sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan itik dan manejmen pemeliharaan yang baik
3.
Peternak tidak mengetahui itik yang diberi  bantuan dari pemerintah banyak itik yang jantan dibandingkan itik betina .
Meminta / melaporkan kepada penyuluh itik yang akan diberi selanjutnya sebaiknya itik betina saja.
4.
Itik sering terkena penyakit
-Melakukan sanitasi kandang yang teratur dan pemeliharaan yang intensif
- melakuakn vaksinasi

5.

.
Peternak tidak mengetahui beternak itik yang baik
-memilih bibit yang baik
- memberikan pakan yang baik yang sesuai     dengan kebutuhan itik
- manajmen yang baik
- sanitasi kandang yang teratur
6.
Beberapa anggota kelompok kurang aktif dalam pertemuan.
Pemberian peraturan dan ketegasan kepada kelompok tani.



B.     Realisasi Pemecahan Masalah Kelompok Sasaran.

Dari setiap masalah yang terdapat di dalam kelompok tani tersebut, kami merumuskan pemecahan masalah sebagai berikut :
·         Peternak dianjurkan mengganti sistem pemeliharaan itik yang dilepas selama ½ hari menjadi sistem dikandangkan terus- menerus..
·         Peternak diharuskan melakukan vaksinasi dan sanitasi kandang yang teratur
·         Pemerintah harus mengeluarkan peraturan dan ketegasan mengenai usaha kelompok tani sehingga hasilnya maksimal 
·         Penyuluh memberikan itik betina yang banyak dibandingkan yang jantan.

C.    Kelayakan Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran yang kami kunjungi, layak untuk mendapatkan SMD. Karena beberapa faktor, diantaranya:
·         Selama 1 tahun merintis usaha, kelompok sasaran dapat meningkatkan usahanya.
·         Perkembang biakan pembibitan di kelompok sasaran terus mengalami peningkatan..

D.    Evaluasi

·         Waktu kunjungan rumah usaha tani kurang tepat, di karenakan faktor cuaca kurang mendukung.
·         Tidak lengkapnya anggota kelompok tani yang hadir








E.     Jadwal Kegiatan

·           Hari/tanggal  : Jumat 13 Desember 2013
·           Pukul             : 14.00 WIB
·           Tempat           : Lubuk Minturun, Sei. Lareh , Kec. Koto Tangah , Kota Padang
·             Tema             : Peningkatan Produktifitas Ternak Itik Melalui Perbaikan Aspek Teknis dan Demonstrasi Pakan Alternartif Keong Mas.
·             Pemateri         :  Budi Ramanda                    1210612033
 Maulid Dra Khalid              1210613078
 Siti Ainul Muharmaini        1210612066
 Yudha Endra Pratama        1210611036
 Yulia Mimi                          1210611046













BAB IV
PENUTUP
a.      Kesimpulan
Dari kunjungan yang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa bantuan yang diberikan pemerintah kepada Kelompok Tani Wanita Lubuk Ramang  dapat diaplikasikan dengan baik. Ditambah lagi dengan sudah adanya kelompok tani yang akan mengembangkan usaha tersebut. Setelah 1 tahun berjalan, kelompok tani dapat mengembangkan ternak dengan baiki. Dengan adanya laporan secara rutin dari kelompok tani ke penyuluh dan  pengontrolan rutin dari penyuluh ke kelompok tani  meningkatkan kinerja  kelompok tani .
b.      Saran
Seharusnya peternak menggunakan sistem pemeliharaan itik yang  dikandangkan terus menerus, kemudian  pemerintah memberikan aturan serta ketegasan terhadap hasil kerja , pengelolaan agar hasil lebih maksimal. Serta peternak harus meminta kepada penyuluh untuk pemberian bantuan selanjutnya itik betina lebih banyak dibandingkan dengan itik jantan.